SuaraBanten.id - Tradisi menyulut meriam di Masjid Agung Al Araf Rangkasbitung, Kabupaten Lebak sebagai tanda pemberitahuan berbuka puasa masih terus dilakukan.
Penyulut meriam di Masjid Agung Al A'raf Rangkasbitung merasa senang dan ikhlas menerima honor Rp100 ribu untuk membunyikan dentuman sebagai pertanda tibanya umat Islam berbuka puasa warga sekitar.
"Mungkin di Banten hanya ada di Rangkasbitung setiap Ramadhan masih lestari tradisi dentuman suara meriam," kata Opik, seorang petugas penyulut meriam di Masjid Agung Al A'raf Rangkasbitung, Lebak, Kamis (6/5/2021).
Dentuman suara meriam yang dibunyikan Opik bisa terdengar hingga 10 kilometer untuk menyampaikan informasi bahwa tibanya umat Islam di tiga kecamatan antara lain Rangkasbitung, Cibadak dan Kalanganyar untuk berbuka puasa.
Dibunyikannya dentuman suara meriam itu dulunya dibunyikan lantaran sejak zaman dahulu tidak ada media elektronika untuk menyebbar informasi telah tibanya waktu berbuka puasa.
Karena itu, kata dia, satu-satunya dentuman meriam yang bisa dijadikan sebagai pertanda tibanya waktu umat Islam untuk berbuka puasa Ramadhan.
"Tradisi dentuman suara meriam di Rangkasbitung berlangsung sejak tahun 1928 hingga kini masih dipertahankan," katanya.
Ia mengaku awalnya merasa ketakutan saat menyulut api dimasukkan ke lubang meriam sehingga mengeluar dentuman suara keras.
Namun, kata dia, saat ini sebagai penyulut meriam selama 26 tahun merasa tetap senang, meski berisiko ada kecelakaan.
Baca Juga: 4 Stasiun KRL ke Lebak Tak Layani Penumpang, Termasuk Rangkasbitung
"Bahkan petugas penyulut bernama Sai pada 1956 bagian tangannya terputus ketika hendak menyulutkan meriam locok," kata Opik.
Namun, kata dia, meriam locok sudah diganti dengan pipa dan panjang dua meter, yang juga menggunakan bahan peledak dari karbit dan air.
Petugas penyulut meriam juga tidak dilengkapi alat peredam suara dan berpotensi mengalami gangguan pendengaran, karena bisa merusak bagian gendang telinga akibat hentakan ledakan keras.
Apabila gendang telinga itu mengalami gangguan, katanya, tentu secara otomatis akan berdampak terhadap gangguan pendengaran telinga atau torek.
"Kami menyulut meriam itu tentu dengan hati-hati mulai mengisi bahan peledak dari karbit hingga menyulut api ke lubang meriam agar tidak mengalami kecelakaan," katanya.
Menurut dia, dirinya merasa senang menyulut hingga terdengar dentuman suara meriam, karena banyak masyarakat setempat yang berkumpul di masjid dapat buka puasa bersama.
Tag
Berita Terkait
-
Gedung Baru Stasiun Rangkasbitung Ultimate Mulai Diuji Coba
-
BRI Dukung Bakti Sosial Lapas Kelas III Rangkasbitung untuk Keluarga Napi
-
UMKM Kabupaten Lebak Jadikan Makanan Tradisional Andalan Bisnis, Raup Cuan Miliaran Rupiah
-
Pemkab Banten Berikan Pelatihan UMKM, Ekonomi Masyarakat Bisa Andalkan Produk Unggulan Daerah
-
Pemudik Wajib Tahu! Mulai 3 April Kereta Api Rangkasbitung-Merak Hanya Sampai Stasiun Cilegon
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Warga Banten Wajib Tahu! Ada Aturan Ketat Rayakan Malam Tahun Baru: Langgar Siap-Siap Dibubarkan
-
Gak Perlu Jauh ke Bali! Ini 4 Wisata Paling Hits di Serang Banten Buat Tutup Tahun 2025
-
UMP Banten 2026 Naik 6,74 Persen, Kota Cilegon Jadi yang Tertinggi di Tanah Jawara
-
Lonjakan Penumpang di Bakauheni Tembus 52.837 Orang pada Hari Raya Natal
-
Polda Banten Warning Pelaku Pungli di Tempat Wisata: Jangan Coba-Coba Ganggu Wisatawan