SuaraBanten.id - Jalan Lingkar Selatan Cilegon atau JLS Cilegon banjir meski tak hujan. Khususnya mulai dari ruas Kilometer 16 ke arah perempatan PCI.
Jalan ini terus digenangi air kendati beberapa hari belakangan di wilayah tersebut tak turun hujan.
Terpantau pada Minggu (27/12/2020), air diketahui berasal dari luapan drainase yang terdapat di depan salah satu ruko yang masuk ke dalam wilayah Desa Harjatani, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.
Air menyeberangi trotoar jalan hingga akhirnya menggenangi ruas jalan tersebut saja hingga mengganggu lalu lintas kendaraan, sementara ruas jalan di sebelah tampak kering dan gersang.
“Ya airnya dari selokan itu. Yang saya ketahui, karena (diameter) selokannya kecil ya, dan kemungkinan juga ditambah banyak sampah di dalamnya, jadi si air tidak ngalir,” ujar Uju, salah seorang pedagang di sekitar luapan air ditemui BantenNews.co.id.
Dikatakan Uju, kejadian tersebut sudah berlangsung sekitar sepekan terakhir. Air semakin menggenangi permukaan jalan ketika berbarengan dengan hujan.
“Sejauh ini belum ada perbaikan. Ada juga cuma petugas yang datang itu dari PU dan Kebersihan (Cilegon) ya, mau ngecek gitu dan nanya-nanya ini masuk daerah mana. Tapi sampai sekarang ya begitu, belum ada perbaikan,” imbuhnya.
Namun demikian, dirinya belum dapat memastikan apakah besarnya debit air yang keluar dari dalam drainase tersebut turut dipicu oleh persoalan lainnya.
“Memang sih kondisi air yang keluar ini bersih, belum tahu apa karena ada pipa air yang bocor. Sebab biasanya kalau habis hujan besar, dia (drainase) juga meluap,” tandasnya.
Baca Juga: Daftar Logistik Pilkada Cilegon yang Rusak karena Kebanjiran
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) Cilegon, Muhammad Ridwan membenarkan kondisi tersebut.
Ia memastikan bahwa luapan air karena adanya tumpukkan sampah di dalam drainase setelah pihaknya pada beberapa hari lalu sempat terjun ke lokasi.
“Itu mau kita betulkan secara keseluruhan ya, kemarin itu kita cek fisik drainase. Yang pasti rencananya akan kita perbaiki, karena itu kan aset kita. Kebetulan tahun depan juga ada anggaran pemeliharaan kita untuk JLS, salah satunya itu, untuk drainase dan (penanganannya) itu harus dibongkar dulu,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
UMP Banten 2026 Naik 6,74 Persen, Kota Cilegon Jadi yang Tertinggi di Tanah Jawara
-
Lonjakan Penumpang di Bakauheni Tembus 52.837 Orang pada Hari Raya Natal
-
Polda Banten Warning Pelaku Pungli di Tempat Wisata: Jangan Coba-Coba Ganggu Wisatawan
-
Revolusi Hijau Industri Cilegon, MLP dan MFI Siapkan Bus Listrik untuk Jemputan Karyawan
-
Setahun Curi Isi Elpiji 3 Kg, Direktur SPBE di Serang Raup Rp3,3 Miliar dari Tabung Rakyat