SuaraBanten.id - Banjir merendam ratusan rumah di Desa Cibungur, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang. Salah satunya rumah satu guru di SDN Cibungur 3 Jumilah.
Banjir Pandeglang telah memaksanya mengungsi ke tempat ia mengajar. Di sebuah ruang kelas Jumilah memasang kursi lalu ia lapisi dengan kasur untuk beristirahat.
Sekolah tempat Jumilah mengajar berlokasi di Jalan Raya Panimbang KM 02 Desa Cibungur, Kecamatan Sukaresmi.
Di tengah bencana banjir yang melanda, kondisi guru yang berstatus PNS ini cukup memprihatinkan.
Sebab kondisi tubuh Jumilah tidak seperti guru pada umumnya. Penyakit diabetes telah membuat kaki kirinya harus diamputasi pada 2015.
Meski serba keterbatasan, Jumilah tetap semangat mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa. Khususnya di Desa Cibungur, Pandeglang.
Sekolahan Banjir
Di samping tempat tidur ‘darurat’ Jumilah, ada kursi roda yang setia menemaninya untuk beraktivitas di sekitar sekolah yang aman dari banjir.
Sekolah tempat Jumilah mengungsi sejatinya bukan tak terkena dampak dari banjir Pandeglang.
Baca Juga: Banjir Bandang Lebak Sudah Surut, Pengungsi Mulai Pulang
Halaman depan dan sejumlah ruang kelas lain di SDN Cibungur Pandeglang telah dipenuhi air.
Hanya saja ruangan yang ditempati Jumilah bangunannya lebih tinggi, sehingga air tidak masuk ke kelas.
Lagi pula kondisi sekolah tengah libur setelah siswa-siswi melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) dari 30 November hingga 5 Desember kemarin.
Saat SuaraBanten.id mengunjungi sekolah tersebut, halaman depan dan ruang sekolah lainnya masih digenangi air.
Ketika ditemui, Jumilah tengah rebahan. Ia berujar kondisinya agak kurang sehat dan tengah beristirahat.
"Dari 30 November hingga 5 Desember pelaksanaan UAS. Berdasarkan surat edaran dari Dinas, boleh belajar dari rumah. Kan juga berkaitan dengan Pilkada juga besok, baru hari Kamis depan masuk lagi dengan sistem ganjil genap," kata Jumilah saat ditemui, Selasa (8/12/2020).
Berita Terkait
-
10 Tips dari Guru Besar Kriminologi UI Ini Jamin Karya Jurnalis Lebih Konstruktif, Antiperpecahan
-
Cederai Demokrasi! Guru Besar UI Kecam Keras Penangkapan Aktivis dan Penyitaan Buku Saat Aksi Demo
-
Protes Razia Rambut, Murid dan Guru Saling Balas Pesan Lewat Video
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 6 Oktober 2025: Waspada Hujan & Banjir Rob di Indonesia
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
Terkini
-
Raih Penghargaan Indeks Tempo-IDN Financials 52, BRI Optimistis BRI Tumbuh Berkelanjutan
-
Tehyan, Simbol Akulturasi Tionghoa Benteng Diusulkan Jadi Warisan Budaya Nasional
-
4 Perusahaan Terkontaminasi Cesium-137, Apa Solusi Pemerintah?
-
Pembangunan PSEL Tangsel, Pengamat: Masyarakat Harus Sabar, Hasilnya untuk Masa Depan
-
Pesan Mengerikan 'Bawa Bom' dan Uang Tebusan di Balik Teror Sekolah Internasional Tangerang