SuaraBanten.id - Lahan seluas 10 hektare disiapkan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk dijadikan hunian tetap (huntap) bagi warga yang terdampak banjir bandang dan longsor yang terjadi awal tahun 2020 lalu.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, penyiapan lahan yang akan digunakan sebagai huntap berada di kawasan TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun - Salak), yang merupakan fasilitas dari Kementrian Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
Direncanakan, lahan huntap itu diperuntukkan bagi ratusan Kepala Keluarga (KK) korban banjir bandang dan longsor Lebak yang saat ini masih tinggal di hunian sementara (huntara) di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten.
"Lokasi huntap ini relatif dan posisinya ada di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun - Salak (TNGHS). Luasnya itu sekitar 10 hektare. Itu termasuk untuk hunian tetapnya, fasus fasumnya bagi masyarakat terdampak banjir bandang itu. Dan termasuk juga untuk bangunan sekolah," kata Iti saat ditemui di Kota Serang, Jumat (20/11/2020).
Baca Juga: Sempat Hilang di Sungai Cisaat, Warga Lebak Ditemukan Tak Bernyawa
Iti mengaku, jika pihaknya sempat terkendala penyediaan lahan yang akan dijadikan huntap. Sehingga hal itu yang menjadi alasan lamanya proses pembangunan huntap bagi korban banjir bandang.
Namun, Iti menyampaikan, jika lokasi huntap yang masuk kawasan TNGHS membuat masyarakat yang akan menempati huntap tidak boleh untuk menjualnya dikemudian hari. Sebab, lahan yang akan dijadikan huntap merupakan lahan milik negara.
"Solusi dari Kementrian Kemaritiman itu, bahwa nanti ada sertifikat untuk masyarakat. Tapi itu tidak boleh diperjual belikan. Dan kami tidak bisa membelinya. Karena negara tidak mungkin membeli kepada hak milik negara lagi," terangnya.
Namun sebelum pemberian huntap kepada para korban, disampaikan Iti, jika pihaknya terlebih dahulu akan melakukan proses ruislag (tukar guling) lahan dengan lahan milik para korban.
"Dan ini solusinya, bahwa masyarakat nanti sertifikat yang ada disana akan ditukar guling dengan sejumlah luas tanah yang mereka miliki yang sudah dikeluarkan oleh BPN. Rencananya paling maksimal di bulan Januari (2021) bisa terealisasi," tandasnya.
Baca Juga: Jumlah Pasien COVID-19 di Lebak Kini Bertambah Dua Orang
Kontributor : Sofyan Hadi
Berita Terkait
-
Guru Honorer Tersangka Narkoba Tewas di Ruang Khusus Ditreskrimum, Polda Banten: Diduga Bunuh Diri
-
Blusukan di Lebak, Ade Sumardi Disambut Ratusan Warga Kampung Cibilik dan Cikeris
-
Luas Lebak Lebih dari Sepertiga Tanah Jawara, Begini Cara Airin Bangun Banten Selatan
-
Ketua Apdesi Lebak Dilaporkan ke Bawaslu Banten, Diduga Ajak Para Kades Menangkan Andra Soni
-
Pembunuhan Bocah Di Lebak Banten, Bentuk Krisis Moral Dan Kegagalan Pemerintah Sejahterakan Rakyat?
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Dirut BRI Sunarso Raih Penghargaan TOP CEO Indonesia Awards 2024
-
Berapa Harga Garmin Venu 3 dan Spesifikasinya
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya