SuaraBanten.id - Pembangunan jembatan Cidikit di Kampung Tegal Lumbu, Desa Wanasari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, diprotes warga.
Jembatan Cidikit dibangun oleh Pemprov Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan nilai sekitar Rp 8,3 miliar, bersumber dari dana APBD Perubahan 2020 Provinsi Banten dan mulai dilakukan pembangunan awal bulan ini.
Namun, ada sebagian lahan pembangunan jembatan hingga kini belum dibayar Pemprov Banten. Oman suparman, pemilik lahan yang terkena imbas dari pembangunan jembatan tersebut, membenarkan hal tersebut. Jumlah lahan tersebut ada dua bidang yakni 825 meter dan 210 meter.
“Saya nggak tahu berapa meter lahan saya yang terpakai. Tapi meskipun hanya 10 meter saja lahan saya yang terpakai untuk pembangunan jembatan, tetap saja harus semua lahan saya dibayar. Intinya saya minta dibayar semua,” ujar Oman, saat dikonformasi wartawan belum lama ini, dilansir laman Bantennews, Selasa (17/11/2020).
Oman pun menngeluhkan, beberapa tanaman yang ada di tanahnya sudah ditebang akibat dampak dari pembangunan jembatan tersebut, meski belum ada itung-itungan soal pembayaran lahan miliknya.
“Banyak tanaman saya di situ yang sudah ditebang. Sempat Kades datang ke saya menunjukan data tanaman yang ada di lahan saya. Saya bilang, Pak Jaro, saya yang lebih tahu berapa jumlah tanaman saya. Habis tanaman saya (Ditebang),” keluh Oman.
Oman pun meminta agar Pemprov Banten segera membayar lahan miliknya. Oman pun tidak bermaksud menghambat program pemerintah, namun hanya meminta haknya atas tanah yang sudah dipakai untuk pembangunan jembatan.
“Ini masalah buat saya. Harapannya bisa diselesaikan sebelum jembatan selesai. Mestinya pembayaran diselesaikan sebelum dibangun. Jangan sampai saya ditinggal. Apa saya harus bilang ke gubernur bahwa tanah saya belum dibayar?,” ancamnya.
Hal inipun mendapatkan sorotan dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Kecamatan Bayah. Ketua PAC BPPKB Kecamatan Bayah Gus Rian menyayangkan hal tersebut.
Baca Juga: Dear Warga, Akses Jalan Rangkasbitung-Jambu Bol Ditutup Mulai Hari Ini
Menurutnya, seharusnya sebelum dilakukan pembangunan, Pemprov Banten menyelesaikan terlebih dahulu pembayaran atas lahan yang akan digunakan untuk pembangunan jembatan Cidikit.
“Harusnya diselesaikan sejak awal sebelum dibangun. Ini terkesan dipaksakan. Jangan sampai Pemprov Banten merugikan warganya sendiri yang seharusnya dilindungi,” ujar pria yang akrab disebut Rian Sanong ini.
Menurut Sanong, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pemilik lahan dan akan berupaya membantu agar persoalan lahan tersebut selesai, hingga proses pembayaran oleh Pemprov Banten.
Tidak hanya itu saja, Sanong pun akan mengawal proyek itu hingga tuntas agar pembangunannya sesuai dengan yang diharapkan.
“Pembangunan jembatan itu menggunakan uang dari pajak rakyat. Makanya kewajiban kami akan mengawal ini sampai tuntas,” tegas Sanong.
Dikonfirmasi terpisah, Daud Joesoef, Plt Kabid Bina Marga DPUPR Banten dan juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di kegiatan tersebut, mengaku jika saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi pendataan kepemilikan lahan, serta pengecekan ke aparat desa dan sudah dilakukan rapat dengan pihak keluarga pemilik lahan.
Berita Terkait
-
Ngaku Mau Jualan Es Krim, Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Lebak
-
Petani Lebak Banten Andalkan Jagung Jadi Penopang Ekonomi Saat Pandemi
-
Lebak Diguncang Gempa, BPBD Juga Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem
-
Demi Biaya Persalinan Istri, DHM Jual Shabu Dibungkus Plastik Permen
-
Potensi Gelombang Hingga 6 Meter, BPBD Banten Minta Nelayan Lebak Waspada
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Krisis Sampah di Tangsel, Pengamat: Perpres 109/2025 Tak Berlaku Surut
-
Jadwal KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Senin 15 Desember 2025: Keberangkatan Pagi Anti Telat
-
Wakil Kepala BGN Sentil Pedas Mitra MBG: Semangka Setipis Tisu
-
Awas Gelombang Tinggi 2,5 Meter! Polda Banten Minta Nelayan dan Warga Pesisir Puasa Melaut Dulu
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati