SuaraBanten.id - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Banten, Rahmat Yuniar mengatakan komoditas jagung kini menjadikan andalan ekonomi petani Lebak sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Kita yakin perguliran ekonomi petani menjadi lebih baik setelah komoditas jagung ditampung perusahaan pakan PT Charoen Phohphand, Balaraja Tangerang dan PT Jaffa, Serang," kata Rahmat di Lebak, Jumat (5/11/2020).
Para petani Kabupaten Lebak sangat terbantu adanya kerja sama dengan perusahaan pakan yang menampung hasil panen jagung dengan harga relatif baik dan menguntungkan.
Saat ini, petani bersemangat dan bergairah mengembangkan usaha pertanian jagung, karena mampu menyumbangkan pendapatan ekonomi cukup besar.
Baca Juga: Pemkab Lebak Sosialisasikan Bebas Kantong Plastik di Pasar Tradisional
Produksi jagung dari hasil panen itu kini ditampung oleh perusahaan pakan berbentuk pipilan dan dijual Rp4.000 per kilogram.
Apabila, produktivitas rata-rata 4 ton/hektar maka diakumulasikan pendapatan petani mencapai Rp16 juta/hektare.
"Kami mendorong petani terus mengembangkan penanaman jagung di lahan-lahan darat guna meningkatkan pendapatan ekonomi petani," ujarnya.
Menurut dia, mereka petani mengembangkan pertanian jagung tersebut setelah produksinya ditampung oleh perusahaan pakan dan cukup menguntungkan.
Padahal, kata dia, sebelumnya petani Kabupaten Lebak tidak tertarik untuk menggeluti usaha pertanian jagung hibrida,
Baca Juga: Diduga Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Kios Buah Hingga Hancur
Namun, saat ini perguliran ekonomi hasil panen jagung di Kabupaten Lebak dipastikan miliaran rupiah, bahkan produksi Januari-September 2020 sebanyak 17.403 ton dengan panen seluas 5.792 hektar.
Produksi jagung tahun ke tahun di daerah ini cenderung meningkat, karena adanya bantuan pemerintah guna mendukung swasembada pangan dan peningkatan ekonomi petani.
Mereka para petani itu mendapatkan bantuan benih jagung Hibrida dan pupuk bersubsidi melalui program padi, jagung dan kedelai atau pajale.
"Kita memperkirakan biaya produksi pertanian jagung seluas satu hektare dapat menghabiskan modal sekitar Rp4,5 juta/hektare," terangnya.
Ia mengatakan, kebanyakan para petani jagung itu menanam dengan sistem tumpang sari di lahan milik Perkebunan dan Perum Perhutani.
Selama ini, sentra jagung terbesar di Kabupaten Lebak antara lain Gunung Kencana, Leuwidamar, Cileles dan Cimarga.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
UMKM Kabupaten Lebak Jadikan Makanan Tradisional Andalan Bisnis, Raup Cuan Miliaran Rupiah
-
Pemkab Banten Berikan Pelatihan UMKM, Ekonomi Masyarakat Bisa Andalkan Produk Unggulan Daerah
-
Pasar Murah Kebutuhan Pokok di Lebak, Banten
-
Gempa Magnitudo 5,5 Mengguncang Wilayah Lebak Banten, Getarannya Terasa Sampai Jakarta
-
Dialog program FMSRB - Ditjen PSP Kementan
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Penyelundupan Sabu 40 kg Jaringan Aceh-Banten Terungkap, Digagalkan Petuas Bea Cukai
-
Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hari Ini, Jangan Sampai Kehabisan
-
Dikenalkan Pria Oleh Denny Caknan, Ria Ricis Doakan Kariernya Melambung Terus
-
Anak di Bawah Umur Digilir Teman Ayahnya, Pemulung di Cilegon Polisikan Pelaku
-
Kadinkes Banten Ngaku 'Tak Tau Detil' Anggran Rp1,8 Miliar untuk Peresmian Dua RSUD