SuaraBanten.id - Hampir dua bulan Sana (38) tinggal di sebelah kandang kambing miliknya. Warga miskin itu dikabarkan juga luput bantuan dari pemerintah, bahkan saat diusulkan untuk menjadi penerima bantuan sosial tunai (BST) yang bersumber dari Dana Desa (DD) pun tak juga didapatnya.
Kondisi kehidupan Sana yang memprihatinkan, membuat tetangganya, Abdul latif berusaha membantunya untuk mendapatkan bantuan. Lantaran sejak tinggal bersama neneknya, belum pernah ada bantuan dari pemerintah yang didapatnya.
Abdul mengaku pernah meminta kepada pihak desa agar Sana mendapatkan bantuan tahap awal untuk warga yang terdampak Covid-19. Sayangnya, usulannya tak direspon pihak desa. Alasannya, karena terbentur masalah administrasi, yakni Sana tidak memiliki e-KTP.
"Pernah saya sounding-kan, pernah saya bawa ke lurah. Maksud saya supaya yang bersangkutan diperhatikan. Dikarenakan lurahnya bingung karena dia nggak punya KTP. Jadi mentok," kata Latif saat ditemui di rumah Sana, Rabu (8/7/2020).
Baca Juga: Miris, Pria di Pandeglang Sudah 2 Bulan Tinggal di Kandang Kambing
Menurut Abdul, bantuan untuk Sana baru turun dari Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang setelah ramai diberitakan di media. Itupun berupa tikar dan beras.
"Baru kemarin setelah mencuat, yang ke sini Pak Camat tapi bantuannya dari Bu Kadinsos,"ujarnya.
Sebagai tetangga, Abdul merasa miris melihat kondisi Sana saat ini. Lantaran selain tinggal bersebelahan dengan kandang kambing, Sana pun kesusahan untuk memenuhi kebutuhan makan. Jika tak ada yang dimakan, kata dia, Sana terpaksa berpuasa.
"Sangat miris lihatnya, Mirisnya kenapa, kalau ada yang di makan, kalau nggak ada puasa. Ada sanak saudaranya, mungkin dia nggak enak karena keluarganya sudah berkeluarga dan cucu," ujarnya.
Untuk itu, Latif meminta kepada pemerintah desa untuk sigap dan respon terkait persoalan sosial di daerahnya.
Baca Juga: Terlilit Kemiskinan, Keluarga Dedi Puluhan Tahun Tinggal di Tengah Kuburan
"Pemerintah harus perhatian ke yang seperti ini lebih respon dan sigap lah. Jangan cuman duduk saja di kantor desa, gak ada sigapnya. Sebenarnya pihak desa bukan gak tahu, tahu (kondisi Sana) tapi seolah-olah dianggap sepele dan gak penting. Padahal sana itu salah satu warganya, harusnya kalau ada apa-apa kan yang harus bertanggungjawab kan pihak desa,"sesalnya.
Berita Terkait
-
PBB: Israel Halangi Bantuan ke Gaza, Hanya Sepertiga Misi Disetujui
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Pemerintah Berencana Ubah Subsidi BBM Menjadi BLT
-
Gaza Dilanda Krisis: Konvoi Bantuan Pangan Dijarah, Situasi Kemanusiaan Makin Memburuk
-
Bansos di Jakarta Merosot Selama 2 Tahun, Legislator PKS Suhud Curiga Dipolitisir: Masalah Ini Harus Clear!
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Berapa Harga Garmin Venu 3 dan Spesifikasinya
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab