Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 08 Juli 2020 | 13:40 WIB
Sana, warga miskin di Jiput, Kabupaten Pandeglang, Banten, tinggal bersebelahan dengan kandang kambing, Rabu (8/7/2020). [Suara.com/Saepulloh]

SuaraBanten.id - Sungguh miris kehidupan Sana (38), warga Kampung Kadu Apus, Desa Babadsari, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Banten. Ia terpaksa tinggal bersebelahan dengan kandang kambing lantaran rumahnya rusak parah.

Sudah dua bulan ia tinggal disitu. Ruangan di pinggir kandang yang kurang dari dua meter persegi itu ia sulap untuk tempat tinggal.

Sana sebenarnya memiliki rumah panggung yang tepatnya di samping kandang kambing tersebut. Hanya saja kondisinya sudah tidak layak huni.

Rumah peninggalan neneknya itu sudah lapuk dimakan usia. Lantai dan dinding yang terbuat dari bambu sudah rusak parah. Begitu pun atapnya yang terbuat dari daun rumbia sudah pada bocor.

Baca Juga: 6 Cara Hilangkan Bau Prengus Daging Kambing

"Tinggal di kandang sudah dua bulan, sebelumnya tinggal di rumah tiga tahun. (Tinggal di kandang kambing) karena bocor," kata Sana saat ditemui suarabanten.id di rumahnya, Rabu (8/7/2020).

Sana mengatakan, rumah yang ia sempat tinggali bersama neneknya itu sudah lama rusak dan ia tak mampu memperbaikinya.

Kini ia hanya tinggal seorang diri setelah sang nenek meninggal dunia tiga tahun lalu.

"Rumahnya sudah bocor, gak ada biaya (untuk memperbaiki)," ungkapnya.

Baca Juga: Mobil Bocor, Uang BLT Rp 110 Juta untuk Warga Angsana Raib Digondol Maling

Selain terpaksa tidur di kandang kambing, Sana mengambil sisi positif untuk menjaga hewan peliharaannya itu dari pencuri.

"Ya biasa-biasa saja, banyak nyamuk. Aman-aman saja, sambil ngeronda (jagain kambing)," katanya.

Sana menceritakan, kambing yang dipeliharanya adalah milik orang. Jika kambingnya beranak maka dibagi dua dengan pemilik.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Sana hanya mengharapkan diajak bekerja oleh tetangganya yang biasa dibayar harian, namun hal itu tidak setiap hari.

Bahkan ia mengaku pernah enggak makan karena tak punya uang untuk membeli kebutuhan pokok.

"(Kalau untuk makan) ikut kuli dengan orang sehari Rp 50 ribu. Kuli apa saja, bawain batu, terus juga jual pisang. Pernah (gak makan) karena enggak ada berasnya,"ungkapnya.

Kehidupan miris yang dialami Sana pun mencuat ke publik. Pihak Dinas Sosial Pandeglang melalui Kecamatan Jiput telah datang ke lokasi untuk memberikan bantuan beras.

"Pengen sih yang layak dan yang cukup tiga orang, yang aman dan yang nyenyak," tandasnya, berharap bisa kembali memiliki tempat tinggal yang layak.

Kontributor : Saepulloh

Load More