SuaraBanten.id - Kisruh penyaluran bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang sidah dinyatakan meninggal serta penerima yang mendapatkan dua kali bantuan program, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako dan Jaminan Sosial Rakyat Bersatu (Jamsosratu) muncul di Kabupaten Pendeglang.
Persoalan yang muncul tersebut menimbulkan polemik di kalangan kepala desa kawasan tersebut, lantaran data yang dirilis Kemensos tidak sesuai dengan pengajuan pihak desa sebagai calon penerima bantuan jaring pengaman sosial (JPS) selama Pandemi Covid-19.
Menanggapai hal tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang Nuriah menjelaskan, data yang dirilis Kemensos untuk penerima BST tahap awal masih menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos tahun 2020.
"Data DTKS dari Kementerian Sosial pakai data tahun 2018," kata Nuriah saat hubungi Suara.com pada Selasa (12/5/2020).
Baca Juga: Kisruh Data Bansos, Kades: Pak Jokowi Kami Tak Mendata Sampai ke Alam Kubur
Pada tahap awal, Pemkab Pandeglang mendapatkan kuota 54.800 penerima BST. Proses pencariannya dilakukan di sejumlah kecamatan melalui PT Pos Indonesia. Nuriah mengemukakan, pada penyaluran tahap kedua pihak Kemensos menggunakan data yang diusulkan oleh pihak desa.
"Data itu ada dua, data dari kementerian dan data dari kecamatan (juga Desa). Yang sekarang cair, baru yang dari DTKS pusat. Yang nanti tahap kedua, data usulan kecamatan yang cair, (penerimanya) sekitar 60 ribu lebih," katanya.
Terkait penerima yang sudah dinyatakan meninggal, dinsos sudah memerintahkan kepada pihak kecamatan untuk melakukan pendataan dan dilaporkan ke pihak dinsos setelah pencarian di tiap kecamatan sudah rampung.
"Yang meninggal disuruh direkap, saya sudah menyiapkan form-nya sudah kasih blangkonya. Segera laporkan setelah pencarian, karena ini belum beres pencarian ada beberapa kecamatan lagi," katanya.
Berdasarkan surat dari Kemensos, penerima yang meninggal masih bisa dicairkan oleh ahli waris selama orang tersebut masih tercantum di Kartu Keluarga (KK) serta diketahui pihak desa. Sedangkan, bagi penerima program ganda tidak bisa dicairkan.
Baca Juga: Tak Dapat Bansos Corona Kemensos, Warga di Carita Protes ke Kantor Desa
"Kalau yang sudah meninggal dan tertera di kartu keluarga diambil ahli warisnya yang diketahui oleh kepala desa, kalau dia gak punya ahli waris uangnya balik lagi ke kas negara. Yang ganda (double) dapat program lagi, jangan dicairkan, saya sudah menyampaikan surat edaran ke semua kecamatan, berdasarkan surat dari kementerian sosial nggak boleh dicairkan," katanya.
Berita Terkait
-
Cair! Cara Daftar Bansos Mandiri Lewat HP, Anti Ribet!
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Kapan Bansos BNPT dan PKH Cair? Cek Jadwal dan Nominalnya
-
Bansos di Jakarta Merosot Selama 2 Tahun, Legislator PKS Suhud Curiga Dipolitisir: Masalah Ini Harus Clear!
-
Budiman Sudjatmiko: Pengentasan Kemiskinan Lebih dari Sekadar Bansos
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Angka Pengangguran Turun, Helldy Agustian Klaim Terendah Sejak Cilegon Berdiri
-
TPA Rawa Kucing Bakal Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif Seperti Batu Bara
-
Pj Wali Kota Tangerang Intruksikan PUPR Bangun Turap di Wilayah Rawan Banjir
-
Pj Wali Kota Tangerang Luncurkan SPBE Versi 2, Klaim Wujudkan Birokrasi Digital dan Efisien
-
Dirut BRI Sunarso Raih Penghargaan TOP CEO Indonesia Awards 2024