SuaraBanten.id - Kasus dua WNA Bangladesh yang berada di Pandeglang terinfeksi Virus Corona sempat menjadi pertanyaan tersendiri, lantaran tidak ada yang mengetahui secara pasti imigran tersebut masuk.
Kepada Suara.com, Camat Menes Ubaidillah menjelaskan awal mula keberadaan lima WNA asal Bangladesh di Kecamatan Menes saat pandemi Corona. Menurutnya, WNA yang merupakan jemaah tabligh itu datang pada malam hari, sehingga pihak kecamatan tidak mendapatkan laporan ketika mereka datang ke salah satu masjid desa di wilayahnya.
Ubaidillah mengaku sempat marah ke dewan kemakmuran masjid (DKM) masjid setempat karena tidak melaporkan ke pihak kecamatan, bahkan diakuinya pemerintah desa setempat juga tidak mengetahui keberadaan lima WNA asal Bangladesh itu.
"Kecolongan nggak kecolongan, udah gitu saja kejadiannya. Harusnya memang lapor, makanya kemarin sempat marah karena tidak ada laporan dari DKM dan desa juga nggak tahu," kata Ubaidillah pada Rabu (15/4/2020).
Muspika Menes pun baru mengetahui keberadaan WNA tersebut setelah seminggu mereka berada di lokasi, atau tepatnya pada Jumat (10/4/2020), karena mendapatkan informasi dari warga. Saat berada di Menes, para WNA tersebut belum melakukan Rapid test karena pihak Puskesmas Kecamatan Menes tidak hadir. Namun keesokan harinya, mereka pindah tempat ke Kecamatan Majasari.
"Saya ke sana hari Jumat. Jadi saya ngajak puskesmas, (saat dihubungi) nggak nyambung itu. Maksud saya langsung di Rapid test ke lokasi, ternyata hari Sabtu mereka berangkat ke Majasari," ujarnya.
Setelah menetap di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Majasari, baru kelima WNA tersebut melakukan pengecekan Rapid test dengan dibantu tenaga medis setempat pada Selasa (14/4/2020). Berdasarkan hasil tes dari kelima WNA tersebut, dua dinyatakan positif COVID-19.
Lebih lanjut, Ubaidillah mengatakan, pengajian yang dilakukan para jemaah berasal di luar Pandeglang seperti berasal dari Serang Cilegon dan daerah lainnya. Ia memastikan tidak ada warga Menes yang ikut melakukan pengajian. Di sini lain lokasinya, dikatakan Ubaidillah, sedikit tertutup.
"Jemaah pengajianya berasal dari luar daerah ada yang dari Serang Cilegon dan beberapa daerah lainnya nggak ada orang Menes. Di lokasinya tempatnya tertutup," katanya.
Baca Juga: Sempat ke Masjid, Dua WNA Asal Bangladesh di Pandeglang Kena Corona
Sementara itu, DPRD Pandeglang mendesak pemkab setempat untuk memperketat masuknya warga asing.
Anggota DPRD Pandeglang Tb A Khotibul Umam menilai, Pemkab Pandeglang kurang antisipatif terhadap pencegahan orang asing ke Pandeglang di tengah situasi yang saat ini terjadi.
"(Pemkab Pandeglang) kurang antisipatif. Mestinya dalam situasi seperti ini pemkab tidak lengah, tidak cuma teriak-teriak seolah sudah bergerak," katanya.
Dia berharap, saat pandemi COVID-19 semua pihak tidak permissif menerima tamu dari luar, apalagi warga negara asing. Untuk itu ia meminta pemkab bisa aktif sebagai upaya preventif agar penyebaran virus tidak meluas.
"Pemkab Pandeglang harus kerja cepat dan tulus untuk pencegahan Covid-19 agar tidak meluas. Pemkab makin repot kalau di Pandeglang banyak yang terpapar. Ya mesti dievaluasi, terutama kinerjanya dalam penanganan dan pencegahan virus ini. Apalagi anggaran untuk penanganan COVID-19 sangat besar. Intinya Pemkab harus serius,"pintanya.
Untuk diketahui, Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pandeglang Ahmad Sulaiman mengatakan WNA tersebut terdeteksi di Kecamatan Menes saat melakukan kegiatan di salah satu masjid. Menurutnya, kelima WNA yang merupakan jemaah tablig sudah hampir sepekan berada di Pandeglang.
Berita Terkait
-
Sempat ke Masjid, Dua WNA Asal Bangladesh di Pandeglang Kena Corona
-
Trauma Tsunami, Warga Pandeglang Lari ke Bukit saat Anak Krakatau Erupsi
-
Polisi dan Tim Gugus Covid-19 Pandeglang Bubarkan Rencana Hajatan Warga
-
Pemudik ke Pandeglang Akan Dicegat, Diperiksa Virus Corona
-
Dibayangi Wabah Corona, Jumlah Penumpang di Terminal Pandeglang Normal
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Saldo Gratis ShopeePay Datang Lagi! Klik 5 Link Ini dan Raih Rp2,5 Juta Sekarang
-
Kompresor AC vs Kulkas: 5 Perbedaan Utama dan Manfaatnya
-
CSR PIK2 dan BNI Dorong Kemandirian UMKM Teluknaga Lewat Pendampingan Bisnis
-
Program Desa BRILiaN BRI Telah Bina 4.909 Desa di Seluruh Indonesia
-
BRI Dukung Akad Massal KUR bagi 800 Ribu Debitur dan Luncurkan Kredit Program Perumahan