SuaraBanten.id - Sari, ibu 28 tahun, melahirkan di pinggir jalan di dekat rumahnya di Kampung Pasir Sepur, Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Banten. Dia melahirkan di pinggir jalan karena akses dari rumahnya ke puskesmas jauh. Selain itu akses jalan jelek.
Jarak menuju puskesmas sangat jauh, mencapai 20 kilometer. Kepala Desa (Kades) Cibarani, Dulhani membenarkan kejadian itu. Termasuk jalan di desanya jelek.
"Iya betul (melahirkan di jalan), itu warga saya, namanya Ibu Sari. Mau ke puskesmas, jaraknya 20 kilo. Jalanannya masih batu, jelas jalanannya masih kondisi batu," kata Dulhani, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Selasa (10/3/2020).
Cirinten berlokasi dekat dengan perkampungan Suku Baduy Dalam. Aksesnya jauh dari pusat kota di Kabupaten Lebak, Banten. Menurut Dulhani, saat itu suami Sari sedang berladang di hutan, Sari pun meminta tolong ke saudaranya untuk di antatkan ke Puskesmas Cirinten. Namun nahas, ditengah jalan ban motor yang ditumpanginya betus.
Sari pun tak sanggup lagi menahan mulas dan melahirkan anak keduanya seorang diri, ditemani oleh saudaranya tersebut ditengah jalan. Di mana sekelilingnya berupa hutan dan ladang warga.
Usai melahirkan seorang diri, melintas bidan dan beberapa pegawai Puskesmas kemudian membantu Sari. Ibu beserta bayinya selanjutnya dibawa ke Puskesmas Cirinten untuk ditangani secara media, seperti pemeriksaan kesehatan ibu dan bayinya.
"Langsung dibawa ke puskesmas. Itu kebetulan mau kondangan, ke Pasir Gembong, bidan juga itu. Alhamdulillah sehat semua, selamet," jelasnya.
Dulhani mengaku sudah berulang kali mengusulkan pembangunan jalan agar layak dilewati dan mempermudah akses warga beraktifitas. Begitupun dengan Puskesmas Pembantu (Pustu), harapannya bisa dibangun dan disediakan tenaga medisnya. Namun hingga kini, belum ada realisasi yang dilakukan oleh Pemkab Lebak. Dimana, Desa Cibarani berisikan empat Rukun Warga (RW) dan 17 Rukun Tetangga (RT).
"Dari tahun 2010 sampai tiap taun di usulkan, sampai sekarang belum ada tanggapan. Harapannya jalanannya harus dipikirkan, harus di bangun. Pokoknya saya mah ke Ibu Bupati segara banguan (Pustu) di Desa Cibarani. Layanan kesehatan dibutuhkan," ujarnya.
Baca Juga: Mestinya Viral: Para Perempuan Bertaruh Nyawa Melahirkan di Jalan
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
-
Ancam Nilai Jeblok, Guru SD Cabuli Murid di Kelas hingga Gudang Sekolah
-
Dinkes Banten Bakal Tambah Empat Rumah Sakit untuk Rujukan Pasien Corona
-
Total, Ada 6 Orang Suspect Virus Corona di Banten
-
Pedagang Jahe di Rangkasbitung Raup Berkah, Harganya Terus Melonjak
-
Update Pasien Suspect Corona di Serang Banten, Suhu Badan Naik Turun
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jadwal KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Senin 15 Desember 2025: Keberangkatan Pagi Anti Telat
-
Wakil Kepala BGN Sentil Pedas Mitra MBG: Semangka Setipis Tisu
-
Awas Gelombang Tinggi 2,5 Meter! Polda Banten Minta Nelayan dan Warga Pesisir Puasa Melaut Dulu
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati
-
Rahasia Suku Badui Jaga Hutan Lindung 3.100 Hektare Agar Banten Tak Diterjang Bencana