Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 07 Maret 2020 | 04:05 WIB
Pedagang menata jahe merah di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Rabu (4/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBanten.id - Pedagang tanaman jahe yang berada di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak meraup berkah dari wabah Virus Corona yang saat ini merebak di berbagai wilayah. Lantaran, harga tanaman yang disebut bisa menangkal Virus Corona tersebut ikut melambung.

Melambungnya harga jahe tersebut tak berselang lama, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan adanya dua Warga Kota Depok yang positif terinfeksi Virus Corona.

Kekinian, harga jahe sudah menembus Rp 50 ribu untuk tiap kilogramnya. Padahal semula, harga jahe hanya berkisar Rp 20 ribu per kilogramnya.

“Karena harga dari distributornya naik. Ya kita juga ikut menaikan harganya, kita juga ga mau rugi,” kata seorang penjual di Pasar Rangkasbitung Teti seperti diberitakan Bantenhits.com-jaringan Suara.com pada Jumat (6/3/2020).

Baca Juga: Selain Dapat 'Tangkal' Virus Corona Covid-19, Jahe Punya 3 Manfaat Ini!

Kenaikan tersebut, menurut Teti membawa berkah tersendiri baginya dan para pedagang rempah lainnya.

“Ini berkah buat kami akibat Virus Corona. Karena sebelumnya pembeli tidak terlalu banyak, ya sekarang cukup banyak,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak Dedi Rahmat mengatakan, kenaikan harga Jahe cukup beralasan. Diakuinya, saat ini daya beli masyarakat membeli jahe cukup tinggi setelah mengetahui tanaman tersebut bisa menangkal wabah Virus Corona.

“Kami tidak bisa intervensi dalam hal ini. Tapi yang jelas, naiknya harga jual itu akibat daya beli tinggi. Nanti, kalau virus Corona berlalu harga akan kembali turun karena daya belinya juga turun,” pungkasnya.

Baca Juga: Dipercaya Bisa Menangkal Virus Corona, Harga Jahe Merah Naik

Load More