Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 16 Februari 2020 | 15:14 WIB
Rusli dan anaknya Viola yang didiagnosis menderita kelainan jantung. (Suara.com/Saepulloh)

"Bolak balik saja, kadang dia dirawat nginap seminggu, kadang dua minggu, kadang sebulan dan terakhir ini 23 hari dirawat," ucapnya.

Kendati demikian, sampai saat ini Viola belum mendapatkan tindakan operasi pada bagian jantungnya. Menurut Rusli, ada sejumlah alasan kenapa Viola belum dilakukan operasi padahal sudah beberapa kali mendapatkan jadwal operasi dari pihak rumah sakit.

Kata dia, Viola saat itu tidak bisa dioperasikan karena pemulihan giginya yang membutuhkan waktu cukup lama, lalu kemudian mendapatkan jadwal kembali, sayang Viola gagal mengatur pola makan hingga kekurangan kalium. Dokter hanya menyarankan Viola mengkonsumsi buah-buahan. Terbaru, Viola juga gagal di operasi karena Rusli tak memiliki ongkos untuk membawa Viola ke Jakarta.

"Kalau dibawa pulang harus dijaga pola makan. Bagaimana saya bisa menjaga pola makan, kebutuhan saja gak kekejar, kadang saya harus jualan. Dan saya pun mendapat jadwal (lagi), tapi tak datang, tak ada ongkos," ucap Rusli.

Baca Juga: Dikit Lagi, Vokalis Jamrud Krisyanto Lewati Tahapan Awal Pilkada Pandeglang

Rusli mengaku tak tega melihat putrinya jika penyakitnya tengah kambuh dan menahan rasa sakit. Sekujur tubuhnya akan berubah membengkak.

Sebagi penjual kopi keliling yang biasa mangkal di Merak Cilegon, Rusli harus berbagi pendapatan yang tak menentu untuk kebutuhan dapur dan kontrol Viola ke Jakarta. Ia mengaku hampir putus asa dengan kondisi tersebut.

"Pendapatan tak pasti, kalau ada pendapatan saya langsung balik, kadang seminggu jualan kalau udah dapat uang baru balik. sebab di sini selain Viola ada yang sekolah. Cuman paling gede biayanya untuk Viola ini. Kalau dihitung-hitung kebutuhan hampir tak mampu saya," keluhnya.

"Pas ada rejeki (Viola) dibawa untuk kontrol, kalau tak ada saya ditunda. Kadang kehabisan obat, ke Pandeglang saja kita hampir-hampir gak ada ongkos gak datang untuk mengambil obat," sambungnya.

Mirisnya lagi, saat ia di Jakarta selama 23 hari kemarin, istri dan kedua anaknya yang masih tinggal di mertuanya hampir gak makan karena tidak memiliki beras. Ia berharap, ada dermawan yang bisa menyumbangkan hartanya baik untuk biaya di Jakarta dan keluarganya. Sebab hari Kamis depan ia akan membawa kembali Viola ke rumah Sakit menunggu jadwal operasi.

Baca Juga: Sebut Islam Haramkan Valentine, MUI Pandeglang Ajak Anak Muda Istigasah

"23 hari saya tinggalkan, sampai (di rumah) gak ada beras," ucapnya pilu.

Karena penyakitnya itu, kini Viola sudah tak mampu bersekolah lagi. Rusli mengatakan, dirinya sudah meminta izin kepada pihak sekolah untuk menerima Viola kembali jika Viola sudah sembuh. Rusli mengaku akan berusaha semaksimal mungkin supaya anak bisa sembuh kembali agar mendapatkan hak pendidikan yang layak.

"Seberapa pun kesempatan saya akan bawa anak saya (berobat) karena dia harus punya masa depan," tutup Rusli.

Kontributor : Saepulloh

Load More