SuaraBanten.id - Ditpolair Baharkam Mabes Polri di wilayah Perairan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten sebelumnya menangkap tiga nelayan pembawa tiga perahu pada Selasa (28/1/2020). Penangkapan itu berbuntut rusuh hingga berujung pembakaran perahu polisi.
Dari informasi, ketiga orang yang ditangkap itu bernama Tudin, Sukarah dan Aan, ketiganya diketahui sebagai nelayan asal Sumur. Ketiganya dibawa oleh petugas ke wilayah perairan Labuan diperiksa. Hingga kemudian mereka dibawa ke Polairud, Merak Cilegon.
Kasatpolairres Polres Pandeglang AKP Dwi Hary menjelaskan, kronologis penangkapan terhadap tiga kapal, masing-masing perahu Dewi Wulan milik Enjat, KM Cemerlang milik Aan dan KM Rizky milik Rohim. Ketiga kapal itu awalnya diamankan di perairan Teluk Labuan. Saat diamankan, dua di antaranya tenggelam karena cuaca ekstrem.
"Pada Rabu, 29 Januari 2020 sekitar pukul 01.00 WIB dihantam cuaca ekstrim yang mengakibatkan dua unit kapal tersebut tenggelam," ujar Dwi, Kamis (30/1/2020).
Baca Juga: Dengar Kabar Rekannya Tewas Ditangkap, Ratusan Nelayan Bakar Perahu Polisi
Dua kapal yang tenggelam adalah milik Aan dan Rohim. Namun ternyata, saat kapal tenggelam, di dalamnya terdapat sejumlah Anak Buah Kapal (ABK). Mereka pun mencoba menyelamatkan diri dengan cara berenang ke pinggir pantai.
Setelah peristiwa tersebut, berkembang informasi di masyarakat di duga ada dua ABK kapal nelayan yang hilang.
"Mungkin dia cerita yang berenang ini gini-gini ke orang Sumur bahwa mereka tenggelam. Wah marah lah orang Sumur. Dua orang yang diduga hilang ditemukan oleh kapal patroli Satpolairres Pandeglang di sekitar Perairan Pulau Popole - Labuan dan langsung dibawa ke kantor Satpolairres Pandeglang untuk di amankan," kata Dwi.
Akibat informasi itu, memicu ratusan nelayan asal Kecamatan Sumur melakukan aksi demo di Kantor Syahbandar Teluk Labuan. Dari aksi itu mengakibatkan sebuah unit kapal jenis rubber boat beserta mesin milik Mabes Ditpolair Baharkam Polri (KP. Perkutut) dibakar massa.
Dwi menyebut, kapal yang dibakar itu biasa digunakan saat melakukan operasi.
Baca Juga: Misteri Hawa Panas di Kampung Nelayan Labuan Terkuak, Ini Biangkeroknya
"Karena kapalnya ada di Teluk, akhirnya demonya di Teluk. Setelah datang ke Teluk, ternyata ditemukan ada rubber boat dan mesin itu yang digunakan penangkapan juga di Sumur," katanya.
Berita Terkait
-
Kronologi 3 Siswa SDIT ICMA Dipulangkan Paksa Gegara Nunggak Biaya Sekolah Rp42 Juta
-
Riwayat Pendidikan Rizki Natakusumah, Suami Beby Tsabina yang Jadi Perhatian Gegara Dinasti Politik
-
Heboh! Dinasti Pandeglang vs Dinasti Jokowi, Netizen: "Pantes Negeri Gak Maju"
-
Dijuluki 'Kaesang versi Pandeglang', Segini Harta Kekayaan Rizki Natakusumah
-
Gabungan Harta Kekayaan Mertua Beby Tsabina, Dituding Bangun Politik Dinasti
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten