Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 20 Januari 2020 | 16:12 WIB
Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban. [Suara.com/Saepulloh]

SuaraBanten.id - Nama Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban menjadi korban pencatutan dugaan penipuan terhadap pengusaha tambang di Pandeglang. Oknum tersebut mengaku sebagai Tanto yang menghubungi pengusaha dengan modus untuk terkait Pilkada Kabupaten Pandeglang 2020.

Terungkapnya pencatutan nama Tanto itu diakui oleh pengusaha tambang yang berlokasi di Kecamatan Muncul dari CV Menara Biru Resources Fery Iskandar. Dia mengaku dihubungi oleh oknum yang mengatasnamakan Tanto setelah diberikan nomor kontaknya oleh Satpol PP Kecamatan Munjul pada Kamis (16/1/2020).

"Sebelumnya saya ditelepon sama Pak Haji Ade Satpol PP Kecamatan Munjul, katanya orang pusat, menanyakan banyak hal. Karena pertambangan Fery lengkap, perizinan lengkap, pajak selalu bayar, sudah kata Fery suruh nelpon saja langsung, nanti apa yang mau ditanyakan," kata Fery saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Senin (20/1/2020).

Selang beberapa jam, oknum tersebut langsung menghubungi Fery. Awalnya ia menanyakan banyak hal terkait kondisi dunia pertambangan di Pandeglang. Menurutnya, oknum tersebut menyarankan untuk tak segan menyampaikan jika ada masalah di lapangan. Beruntung dalam percakapan dengan oknum tersebut sempat direkamnya.

Baca Juga: NU Wanti-wanti soal Pencatutan Nama Lembaganya di Aksi Massa

"Saya kan awalnya santai-santai saja. Pas ditanya ini dengan siapa, dia bilang begitu, kalau ada apa-apa boleh hubungi saja. Kan saya nanya 'ini dengan siapa?' dia langsung jawab, 'masa enggak kenal, saya kan bapak haji.' Kalau Fery enggak tahu siapa-siapanya, dia yang memperkenalkan diri (sebagai wakil bupati)," katanya.

Lantaran belum mengenal suara Wakil Bupati Pandeglang, Fery tidak merasa curiga. Apalagi, ia sempat mengatakan, jika ingin bertemu harus melalui proses protokoler. Meski begitu, ia mengaku tetap berhati-hati, khawatir langkah yang diambil Tanto diluar kewenangannya.

"Tidak menaruh curiganya kalau mau ketemu, harus buat surat dan dimasukan ke protokoler, susunannya sudah bener. Cuma ya kita juga tetap hati-hati, khawatirnya Fery datang ke situ dengan niatan ingin silaturahim, takut ada yang menyalahgunakan kebijakan," lanjutnya.

Kecurigaan Fery akhirnya muncul, setelah ia bertanya ke salah satu pejabat di Pandeglang bernama Roni. Dari situlah, ia menduga orang yang meneleponnya tersebut terindikasi hendak menipunya dengan mencatut nama wakil Bupati.

"Kalau masalah curiganya enggak ya, saya kan belum kenal sama suara pak wakil. Cuma setelah nanya ke Pak Roni ternyata bukan, ini kayanya mau nipu, tapi indikasi nipunya seperti apa Fery enggak tahu," ujarnya.

Baca Juga: Ingat Pencatutan Nama Mensesneg? Ini Perkembangannya

Usai percakapan tersebut, orang itu sempat menghubungi Fery sebanyak tiga kali tetapi tidak direspon. Dalam percakapan itu, kata Fery tidak ada permintaan uang kepadanya hanya saja, ia diminta untuk menghadap ke Bupati atau wakil Bupati Pandeglang.

Ia makin berhati-hati setelah orang tersebut begitu vulgar terkait pencalonan Bupati Incumbent Irna Narulita-Tanto Warsono Arban kembali maju.

"Kalau permintaan khusus enggak ada. Dia cuma minta saya ketemu dengan Ibu Bupati dan Wakil Bupati, kalau permintaan finansial enggak sih. Karena mungkin, dia nelpon ke Fery orangnya begini-begini kan. Cuma dia vulgar banget ngomongin masalah pencalonan. Itu yang membuat saya berhati-hati di sana," katanya.

Mengetahui namanya dicatut diduga digunakan untuk penipuan, Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban mengaku merasa dirugikan. Terkait peristiwa tersebut, Tanto akan melaporkannya ke Polres Pandeglang.

"Adanya indikasi dugaan penipuan by phone, ini kan momen pilkada. InsyaAllah kita akan teruskan ke Polres Pandeglang melalui bagian hukum. Saya sangat dirugikan, tapi saya percaya, InsyaAllah polres bisa menindaklanjuti bisa menangkap oknum itu," katanya.

Langkah hukum diambil supaya tidak ada korban dari ulah oknum tersebut, apalagi saat ini menjelang penyelenggaraan Pilkada Pandeglang. Nantinya juga Pemkab Pandeglang akan menginstruksikan kepada para organisasi perangkat daerah (OPD) dan para camat.

"Nanti kita interupsi langsung melalui sekda, bukan hanya wabup termasuk nanti bupati juga. Karena ini momen kritis, khawatir banyak dimanfaatkan hal-hal yang tidak baik oleh oknum supaya tidak ada korban," katanya.

Kontributor : Saepulloh

Load More