- Program pembebasan pokok Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Banten
- Kebijakan ini bertujuan memberi keringanan bagi masyarakat yang pindah domisili ke Banten
- Program yang berlaku hingga 31 Oktober 2025 ini diharapkan meningkatkan penerimaan daerah
SuaraBanten.id - Program pembebasan pokok Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) menghasilkan kendaraan yang mutasi masuk ke Banten mencatat 11.379 unit kendaraan resmi berpindah pelat ke provinsi ini sejak diluncurkan pada 11 Juli hingga 15 September 2025.
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, kebijakan tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus memperluas basis pajak daerah.
“Kami ingin memberikan keringanan bagi pemilik kendaraan yang pindah domisili ke Banten, agar mereka tidak terbebani biaya pokok pajak saat mutasi,” kata Andra di Kota Serang, Selasa 16 September 2025.
Ia menambahkan, bertambahnya kendaraan yang melakukan mutasi akan berdampak pada penerimaan daerah.
“Dengan basis pajak yang lebih luas, penerimaan daerah akan meningkat dan bisa mendukung program pembangunan,” ujarnya.
Pelaksana tugas Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten, Rita Prameswari, menyebut sepeda motor mendominasi mutasi kendaraan dengan sebanyak 4.693 unit.
Disusul minibus 4.603 unit, jeep 810 unit, sedan 670 unit, pick up 285 unit, light truck 211 unit, truk 60 unit, microbus 28 unit, dan bus 19 unit.
“Dari 12 UPTD Samsat, Ciputat mencatat mutasi terbanyak dengan 2.561 unit, sedangkan paling sedikit di Samsat Malingping hanya 47 unit,” kata Rita.
Ia menjelaskan, program yang tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 322 Tahun 2025 itu berlaku hingga 31 Oktober 2025.
Baca Juga: Kronologi Blunder Digital DPRD Kota Serang: Detik-Detik Akun Wakil Rakyat Jadi Lapak Judi Online
Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk segera memanfaatkannya.
“Program pembebasan pokok pajak kendaraan mutasi tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga memperkuat pendapatan daerah ke depan,” ujarnya.
Rita mengingatkan warga untuk tidak menunda. “Kami mendorong warga segera memutasi kendaraannya sebelum masa programnya berakhir,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Warga Tangerang Blokade Jalan, Truk Tambang Kocar-kacir!
-
5 Fakta Panas di Balik Aksi Warga Legok Hadang Puluhan Truk Tambang Monster
-
Mengungkap Lubang Hitam di Balik Amuk Warga Lawan Truk Tambang
-
Perbup Ada, Truk Tetap Liar! Saat Warga Legok Buktikan Aturan Jam Operasional Cuma Macan Kertas
-
Kesabaran Warga Habis: Puluhan Truk Tambang Monster Dihadang Paksa di Perbatasan Tangerang-Bogor