Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Rabu, 15 Januari 2020 | 10:25 WIB
Sejumlah bangunan dan rumah warga hanyut dan rusak akibat banjir bandang di Desa Naguya, Lebak, Banten, Rabu (1/1/2020). (Antara)

SuaraBanten.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Banten, mencatat sedikitnya 1.649 rumah warga yang berada di tepi aliran sungai hanyut saat banjir bandang melanda enam wilayah kecamatan di Kabupaten Lebak pada 1 Januari 2020.

"Semua rumah warga yang hanyut itu lokasinya berada di tepi aliran sungai," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu (15/1/2020).

Kaprawi menuturkan, banjir bandang akibat luapan air Sungai Ciberang melanda wilayah Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Maja, Curugbitung, dan Cimarga di Kabupaten Lebak pada 1 Januari.

Selain menyebabkan 1.649 rumah hanyut, dampak banjir bandang dan tanah longsor di BPBD Lebak, bencana itu juga mengakibatkan 1.110 rumah rusak berat, 230 rumah rusak sedang, dan 309 rumah rusak ringan.

Baca Juga: Pendukung Anies Bawa Spanduk saat Demo Tandingan: Banjir dari Dulu Cin

Banjir juga menyebabkan kerusakan tiga kantor desa, satu kantor kecamatan, lima jaringan irigasi, 27 jembatan, 890,5 hektare sawah, 7,5 hektare lahan hortikultura, dan 10,3 hektare lahan perikanan.

Kemudian berdasarkan data BPBD, banjir tersebut menyebabkan sembilan orang meninggal dunia, dua orang hilang, satu orang luka berat, dan 66 orang luka ringan serta memaksa warga banyak mengungsi.

Sebanyak 1.392 keluarga, menurut data BPBD Lebak, saat ini masih tinggal di Posko Pengungsian Dodiklatpur dan PGRI Kecamatan Sajira.

Pemerintah Kabupaten Lebak sudah memperpanjang masa tanggap darurat bencana agar bisa memberikan pelayanan optimal kepada korban bencana.

"Kami tetap mengoptimalkan pelayanan dasar dengan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, pelayanan kesehatan, juga pemberian logistik," kata Kaprawi. (Antara)

Baca Juga: KP2C Beri Rekomendasi untuk Pemerintah Atasi Banjir di Bogor dan Bekasi

Load More