SuaraBanten.id - Para korban banjir bandang dan tanah longsor di Desa Sukarame, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten membangun jembatan darurat secara gotong royong.
"Kita berharap pembangunan jembatan itu rampung Kamis (16/1) dan bisa dilintasi masyarakat setempat," kata Nana Mulyana, seorang tokoh warga Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Selasa (14/1/2020).
Dia memperkirakan pengguna jembatan darurat yang menghubungkan antardesa itu, bisa mencapai ribuan orang per hari.
Kondisi jembatan tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua, namun masyarakat bisa menitipkan sepeda motor miliknya di lokasi yang sudah disediakan sebelum melewati jembatan itu.
Jembatan itu menggunakan bambu serta tali seling dan hanya bisa dilintasi pejalan kaki.
"Namun, untuk sementara, warga yang akan menyeberang bisa menggunakan perahu karet sambil menunggu pembangunan jembatan darurat rampung," katanya sebagaimana dilansir Antara.
Menurut dia, jembatan tersebut untuk mempermudah jarak tempuh warga. Kondisi wilayah setempat berupa perbukitan dan pegunungan.
Jembatan di Kampung Somang, Desa Sukarame, Kecamatan Sajira itu, strategis untuk menopang perekonomian, pendidikan, kesehatan masyarakat setempat.
Selain itu, kata dia, sebagai infrastruktur warga yang hendak memenuhi berbagai keperluan pemerintahan, seperti mengurus kartu keluarga ke kantor kecamatan maupun berbelanja ke Rangkasbitung.
Baca Juga: Kisah Warga Lebak Makan Umbi Saat Mengungsi di Hutan Usai Longsor Menerjang
Pembangunan jembatan darurat yang dikerjakan pekan lalu secara gotong royong warga setempat itu, dipastikan rampung pada Kamis (16/1).
"Kami berharap pembangunan jembatan darurat bisa bertahan satu tahun ke depan, karena lokasi itu tidak bisa dibangun jembatan permanen,sebab masuk daerah proyek Waduk Karian," katanya.
Sejumlah masyarakat Desa Sukarame mengatakan pembangunan jembatan darurat itu membantu korban banjir bandang dan longsor memenuhi berbagai kebutuhan.
Bencana alam beberapa waktu lalu itu, telah mengakibatkan pemukiman warga rusak berat, sebagian rumah hanyut, dan beberapa infrastruktur rusak.
"Kami satu-satunya bisa keluar daerah melintasi jembatan darurat ini, karena jika melintasi jalan lain cukup jauh juga melintasi pegunungan dan perbukitan," kata Agus, seorang warga Desa Sukarame.
Berita Terkait
-
Kisah Warga Lebak Makan Umbi Saat Mengungsi di Hutan Usai Longsor Menerjang
-
Kapolda Banten Janji Usut Pemodal Penambangan dan Pembalakan Liar di TNGHS
-
Miris! Semua Pelajar di Desa Lebak Ini Tak Bisa sekolah karena Terisolir
-
Warga Lebak Diminta Waspada Banjir dan Longsor Susulan Pekan Ini
-
Usai Banjir Bandang dan Longsor, Swasembada Pangan di Lebak Terancam Gagal
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Skandal Jaksa Nakal Banten Terbongkar! Kejagung Sikat 3 Anak Buahnya Sendiri
-
Kasus Pembunuhan Anak 9 Tahun di Cilegon Belum Terungkap, Bikin Masyarakat Resah
-
Viral Pernyataan Abah Aos Soal Kopiah Hitam Haram, Tokoh Ulama Banten: Hati-hati Sesat!
-
Langit Panimbang Berubah Merah Darah, Warga Pesisir Pandeglang Dilanda Kecemasan
-
Tips Sewa Mobil Aman dan Terjangkau untuk Bepergian Jauh