SuaraBanten.id - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten mendata jumlah pertambangan emas di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) berjumlah lebih dari 100 lubang.
Meski begitu, Dinas ESDM Banten tidak mengetahui jumlah pasti pekerja tambang yang beroperasi di dalam lubang pertambangan di sekitar kawasan taman nasional tersebut.
"Di TNGHS, yang kami punya datanya ada 100 lubang. Tetapi, kalau (gurandil) di dalamnya saya enggak tahu. Semenjak saya belum lahir juga kayanya sudah ada (tambang emas). Jadi saya enggak tahu berapa tahun (mulai beroperasi)," kata Kepala Dinas ESDM Banten Eko Palmadi pada Rabu (08/01/2020).
Terkait penegakkan hukum dan penutupan tambang emas ilegal, dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Begitu juga dengan kegiatan ilegal loging di dalam kawasan taman nasional yang dikelola oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tersebut.
Baca Juga: Jokowi Minta Tambang Ilegal di Lebak Distop, Ini Reaksi Gubernur Banten
"Kewenangannya ada di LHK dan kepolisian, karena sudah masuk ke wilayah hukum," katanya.
Diakuinya, aktivitas di kawasan tersebut dimulai sejak sore hingga malam kerap terlihat truk berukuran kecil hingga besar melintasi wilayah Kabupaten Lebak hingga Kabupaten Pandeglang, melewati Kota Serang dengan muatan kayu gelondongan dengan berbagai ukuran.
Eko menduga, kayu tersebut berasal dari penebangan hutan di wilayah Banten, termasuk dari kawasan TNGHS. Bahkan di Kecamatan Kasemen, Kota Serang diketahuinya banyak industri pengolahan kayu.
"Sekarang tiap sore, malam, truk (bermuatan kayu) itu lewat. Enggak tahu dari mana itu? Ya, itu akumulasi lah dari kegiatan itu (ilegal loging dan penambangan). Ya jadinya ini (banjir dan longsor)."
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten menyampaikan bencana banjir bandang dan longsor tidak hanya disebabkan aktivitas pertambangan dan ilegal loging. Namun juga pengerukan pasir, terutama di sepanjang aliran sungai yang berada di Kabupaten Lebak.
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir Bandang, Jokowi Titip Pesan ke Camat Lebak Banten
"Dampaknya itu masih lebih kepada penggalian ilegal, gali sungai kan jadi sedimentasi, pendangkalan. Selanjutnya itu kemudian jadi air yang masuk ke ruang sungai dan akhirnya terhambat lalu jebol. Jebol itu yang membuat banjir bandangnya," kata Kepala Dinas LHK Banten M Husni Hasan.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
-
Kisah Pilu Dayane: Cari Emas di Itaituba, Berujung Jadi Budak Seks
-
Tertangkap! Begini Modus 2 WN Korsel Raup Puluhan Miliar dari Bisnis Timah Ilegal di Bekasi
-
Desak Satpol PP dan ESDM Usut Tambang Ilegal di Subang, Dedi Mulyadi Geram: Saya Kecewa Kinerja Kalian Semua!
-
Menguak Dugaan Keterlibatan Aparat di Balik Tambang Ilegal Solok: Jangan Cuma Berhenti di Pemecatan AKP Dadang
-
Dari Setoran Hingga Tembakan: Polisi di Lingkaran Tambang Ilegal
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
- Belum Main Bikin Kesal, Ole Romeny Diamuk Fans Garuda: Terpaksa Bela Timnas Indonesia Yah...
- LM Ngaku Hamil 9 Mei 2024 Usai 10 Kali Berhubungan Layaknya Suami Istri dengan Vadel Badjideh
Pilihan
-
Harga Mobil Hybrid Toyota Turun Hingga Rp 13 Juta
-
Bupati Kutim Perintahkan Investigasi Pegawai yang Pesta di Kantor Dinas PU: Keterlaluan...
-
Transportasi ke IKN Dinilai Belum Siap, Anggota DPR: Mau Ditampung di Mana Semua Penumpang?
-
WIKA Mulai Rasakan Dampak Ucapan Prabowo
-
China Ikuti Jejak Timnas Indonesia! Eks Santos Bakal Dinaturalisasi
Terkini
-
Memberdayakan UMKM untuk Daya Saing Global: Strategi Mikrofinansial BRI Menuju Pertumbuhan Ekonomi Inklusif 2025
-
Pabrik Pengolahan Sampah di Cilegon Terima Bantuan Rp102 Miliar dari Bank Dunia
-
Robinsar-Fajar Inventarisir Masalah Pendidikan di Cilegon Hingga Bentuk 'Sekolah Juare'
-
Pernah Jadi Anak Koin Hingga Tukang Semir, Munirudin Kini Jadi Orang Nomor Dua di Kemenag Cilegon
-
11 Warga Padarincang Jadi Tersangka! Polisi Ungkap Peran dalam Pembakaran Kandang Ayam