SuaraBanten.id - Perwakilan Ombudsman Provinsi Banten mencatat bahwa indikator kualitas pelayanan publik di Kabupaten Pandeglang masuk kategori pelayanan publik yang buruk atau merah.
Selain Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang juga masuk dalam kategori merah menurut Ombudsman. Sementara Kota Cilegon, Kota Serang dan Kabupaten Lebak masuk zona kuning. Sedangkan untuk tiga daerah di Tangerang Raya masuk pada zona hijau atau baik.
Menanggapi hal itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, bahwa buruknya pelayanan publik di Pandeglang adalah dampak dari musibah Tsunami Selat Sunda dan gempa di awal Agustus lalu.
Ia meyakini, indikator penilaian yang buruk dari Ombudsman itu terletak pada sektor perikanan dan pelayanan sosial.
“Ada penilaian-penilaian, apakah di sektor perikanan, sosial, karena kan kemarin kita habis dirundung bencana, musibah. Ada tsunami dan gempa. Saya yakin di sektor-sektor itu yang menjadi penilaian,” katanya, sebagaimana dilansir Bantennews.co.id (jaringan Suara.com), Senin (16/12/2019).
Akibatnya, kata dia, banyak pelayanan yang tidak maksimal sehingga pada akhirnya dikeluhkan oleh masyarakat seperti yang berkaitan dengan bantuan perahu bagi nelayan.
“Mungkin kami tidak bisa juga memberikan pelayanan langsung kepada nelayan yang kehilangan perahu hampir seribu sekian. Kami juga tidak bisa membantu dari APBD kami. Sudah terkunci. APBD Provinsi juga begitu," katanya.
Tapi Irna mengaku catatan Ombudsman tersebut menjadi bagian introspeksi dan evaluasi bagi pemerintah ke depan agar catatan bagi Pandeglang tahun mendatang bisa lebih baik lagi.
“Dan tentunya saya punya harapan besar ombudsman memberikan penilaian untuk di tahun 2020, trennya signifikan dari sebelumnya,” kata bupati.
Baca Juga: Pilkada Pandeglang, Vokalis Jamrud Tawarkan Pemimpin Bukan Hasil Oligarki
Berita Terkait
-
Pesan Terakhir Bharatu Saeful yang Ditembak Mati Teroris kepada Sang Istri
-
Haru di Pemakaman Brimob yang Ditembak Teroris, Istri: Dadah Sayang....
-
Kedatangan Jenazah Brimob yang Ditembak Teroris Usai Salat Disambut Tangis
-
Berobat di Puskesmas di Mampang, Tulisannya Nol Rupiah Tapi Kok Bayar?
-
PKH Tak Tepat Sasaran, Mensos Anggap Bukan Masalah Serius
Terpopuler
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
Blak-blakan! Jokowi Ungkap Tujuan Perubahan Lambang PSI dari Mawar ke Gajah
-
Catut RANS Entertainment, Penipuan Bisnis Kecantikan di Pekanbaru Rugikan Rp6,8 Miliar
-
Baru Dilantik Kurang dari Dua Bulan, Bos Pajak Sudah Pecat 7 Pegawai
-
Sah! Pemerintah Mulai Pungut Pajak dari Pedagang E-commerce
-
Sri Mulyani Mulai Sasar Makanan Ringan Bernatrium, Siap-siap Kena Cukai!
Terkini
-
BRI Dukung 41 Ribu Klaster Usaha Demi Perkuat Ekonomi Kerakyatan
-
Pemuda di Ciomas Ditemukan Tewas Gantung Diri di Dapur, Diduga Akibat Depresi
-
Ironi di Balik Pintu Rumah, Ayah di Serang Cabuli Anak Kandung Usia 4 Tahun
-
Gudang BBM di Tangerang Kebakaran Diduga Karena Dinamo Overheat, Lima Orang Jadi Korban
-
Ketua DPRD Desak Kasus Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Diproses Hukum: Damai Tidak Cukup!