SuaraBanten.id - Cerita miris datang dari 15 orang siswa SMK Negeri 3 Pandeglang, Provinsi Banten. Mereka harus menjalani hari-hari menakutkan saat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan atau PKL sebagai anak buah kapal (ABK) di atas sebuah kapal nelayan.
Bukannya mendapatkan pengalaman bekerja atau ilmu, belasan siswa itu justru dilaporkan mendapatkan perlakukan tak manusiawi dari kru kapal tempat mereka magang. Para siswa itu disebut kerap mendapatkan penyiksaan hingga diikat di atas kapal.
Dilansir dari Bantenhits.com (jaringan Suara.com), peristiwa itu bermula saat para siswa PKL berangkat dari Pelabuhan Perikanan di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah menggunakan kapal pencari ikan hingga jauh ke perairan Papua.
Selama perjalanan, bukannya mendapat pengalaman kerja, 15 siswa SMK itu malah mengaku mendapat perlakuan tak menyenangkan dari ABK kapal senior. Mereka kerap disiksa dan diperlakukan semena-mena.
Baca Juga: Keji! Balita 3 Tahun Disiksa Ayah Tiri hingga Tewas karena BAB di Celana
"Saya dan teman-teman sering mendapat tekanan dan penganiayaan fisik dari kru kapal, bahkan ada yang mengalami luka, diikat pakai tali," ujar AG, salah satu siswa yang ikut PKL, Selasa (5/11/2019).
Beruntung, AG bersama 14 temannya berhasil kabur saat kapal bersandar di Timika, Papua Barat. Mereka kemudian mendapat perlindungan dari relawan serta anggota TNI dan polisi.
"Saat kapal bersandar kami beralasan akan membeli kebutuhan sehari-hari di kapal, tetapi tidak balik lagi ke kapal," kata AG.
Orang Tua Kaget
Salah satu orang siswa, Asep Komarudin mengaku amat kaget mendapat kabar penganiayaan yang dialami anaknya bersama teman-temannya. Ia mengaku, anak laki-lakinya sampai mengaku tidak kuat melanjutkan PKL akibat insiden itu.
Baca Juga: Disiksa Majikan karena Lelet, Afra Selama 9 Tahun Urung Terima Gaji
"Anak saya dan teman-temannya sudah tak tahan karena sering dianiaya oleh kru kapal penangkap ikan. Bahkan makan saja sering dikasih nasi sisa," kata Asep.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Aksi Bunuh Kucing di Mesin Cuci Viral, Ganesh Divonis 34 Bulan Penjara
-
Pantai Carita di Pandeglang, Indah Mempesona Tapi Sepi Wisatawan
-
Sedih, Cerita Pedagang di Pantai Carita yang Kini Sepi Pengunjung
-
Tiga Kali Lelang Pasca Tsunami, Pantai Karangsari Tidak Dilirik Investor
-
Cuaca Panas Ekstrem, Warga Pandeglang Goreng Telur Ceplok di Jalanan Aspal
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Desa Hargobinangun Masuk 40 Besar BRILiaN, UMKM Lokal Terus Berkembang Bersama BRI
-
Akselerasi Inklusi Keuangan di Pedesaan, Bank Mandiri Gandeng BUMDes dan UMKM Lokal
-
Undang Ratusan Industri dan Ormas, Kapolres Cilegon Pastikan Tak ada Ampun Bagi Preman
-
Ketua, Waka Kadin Cilegon, dan Ketua HNSI Jadi Tersangka, Buntut Minta Jatah Proyek Tanpa Lelang
-
Ancam Setop Proyek CAA, Ketua HNSI dan HIPMI Digilir Polda Banten