SuaraBanten.id - Banten digegerkan dengan penemuan pembuangan dua bayi dalam dua hari berturut-turut. Menurut Kepolisian Daerah (Polda) Banten kedua kasus tersebut murni tindak pidana biasa.
Untuk diketahui, peristiwa pembuangan bayi kali pertama terjadi di Perumahan Serang Hijau, Kecamatan Cipocok, Kota Serang pada Minggu (6/10/2019) sekitar pukul 07.30 WIB. Namun, bayi yang ditemukan di dekat tempat sampah dalam kondisi hidup.
Kemudian perstiwa kedua, bayi ditemukan di Bantaran Sungai Cibama, Kampung Kadu Parasi, Desa Margadana, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang pada Senin (7/10/2019). Namun, bayi yang ditemukan warga tersebut sudah meninggal di dalam tas jinjing.
"Ini kejadian tindak pidana biasa, artinya murni dilakukan seseorang yang mungkin kasus di Cipocok ini kan anak dalam keadaan sehat. Diletakan dalam keadaan hidup dekat tong sampah. Analisa kami ini kemungkinan kedua orangtuanya tak sanggup membiayai hidup anaknya," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi ditemui di ruangannya pada Selasa (08/10/2019).
Baca Juga: Keluarga Merasa Difitnah Kasus Buang Bayi, Adik Ratu Atut: Saya Gak Hamil
Temuan bayi kedua yang sudah meninggal, diperkirakan merupakan hasil aborsi dari pasangan yang menjalin hubungan gelap. Hasil pemeriksaan tim medis, bayi tersebut berusia enam bulan, dengan berat badan 400 gram serta memiliki panjang badan 21 centimeter dan lingkar kepala 16,5 centimeter dan berjenis kelamin perempuan.
Jenazah bayi malang itu kemudian dimakamkan oleh tim medis, Polres Pandeglang dan warga, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Margadana, tanpa di otopsi.
"Yang kedua di Pandeglang, kemungkinan besar hasil hubungan gelap sepasang orang yang takut ketahuan, ataupun tak bisa mempertanggungjawabkan. Sehingga dilakukan lah, sepertinya aborsi," katanya.
Pihak kepolisian telah meminta kepada lurah maupun kepala desa (kades), untuk mendata warganya yang hamil kemudian tiba-tiba perutnya kempis untuk kemudian diperiksa lebih lanjut.
"Terhadap penemuan jenazah bayi ini, pihak kepolisian sudah mensosialisasikan kepada kepala desa, melalui Bhabinkamtibmas untuk mencari tahu siapa warga yang mungkin beberapa saat lalu dan saat itu mengalami hamil tua, atau yang baru melahirkan. Kita akan menelusuri siapa orang tua bayi malang ini," jelasnya.
Baca Juga: Jasad Bayi Mengambang di Kali Ciliwung Gegerkan Warga Cikini
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
Penyelundupan Sabu 40 kg Jaringan Aceh-Banten Terungkap, Digagalkan Petuas Bea Cukai
-
Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hari Ini, Jangan Sampai Kehabisan
-
Dikenalkan Pria Oleh Denny Caknan, Ria Ricis Doakan Kariernya Melambung Terus
-
Anak di Bawah Umur Digilir Teman Ayahnya, Pemulung di Cilegon Polisikan Pelaku
-
Kadinkes Banten Ngaku 'Tak Tau Detil' Anggran Rp1,8 Miliar untuk Peresmian Dua RSUD