Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Senin, 26 Agustus 2019 | 18:18 WIB
Supriyadi bopong jenazah keponakannya, Husein (8) karena Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang, Banten, tolak pinjamkan ambulans. [Suara.com/Ikbal]

SuaraBanten.id - Kisah paman yang membopong jenazah keponakannya, Muhammad Husen—bocah tewas tenggelam di bantaran Sungai Cisadane, Tangerang, Banten—karena ditolak meminjam ambulans di puskesmas, mengejutkan publik.

Setelah kisah itu viral, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Liza Puspadewi mengakui adanya peristiwa tersebut.

Saat itu, kata dia, satu ambulans di Puskesmas Cikokol sedang terparkir, tak beroperasi. Namun, ambulans berkode 119 itu digunakan untuk pertolongan segera dalam suatu kejadian.

"Biasanya kalau di lapangan ada kasus-kasus yang membtuhkan pertolongan segera, bantuan hidup napas, kita bisa menggunakan ventilator yang ada di mobil itu," kata Liza dalam jumpa Pers di Kantor Dinkes Kota Tangerang Senin (26/8/2019).

Baca Juga: Puskesmas Tolak Berikan Ambulans, Walkot Tangerang Lakukan Evaluasi

Selain untuk memberikan pertolongan dalam keadaan darurat, kata Liza, ambulans tersebut digunakan untuk membawa korban yang membutuhkan rujukan dari puskesmas ke rumah sakit tujuan.

Dengan begitu, Liza mengatakan dalam kasus video viral seorang paman yang menggendong anaknya tersebut,  Puskesmas Cikokol memang tidak memiliki ambulans untuk mengangkut jenazah.

"Kalau mobil jenazah, dari sisi brankarnya sendiri sudah beda.Kalau mobil jenazah ada keranda. Jadi misalkan jenazah di sini kan tidak ada pengamannya, goyang-goyang, khawatir terguling," ucapnya.

Liza mengatakan, dalam mobil ambulans yang ada saat kejadian itu, terdapat beberapa alat medis untuk pertolongan pertama kepada pasien.

"Di dalamnya ada alat monitor kemudahan oksigen, peralatan saksen, lain-lain untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia di dalam ambulans," katanya.

Baca Juga: Bopong Jenazah Ponakan, Paman Husen Tak Akan Menuntut Pihak Puskesmas

Kontributor : Muhammad Iqbal

Load More