SuaraBanten.id - Dunia maya tengah heboh dengan beredarnya video seorang ayah terpaksa menggendong jenazah anaknya karena tak diperbolehkan menggunakan ambulans. Kejadian miris ini langsung direspon Ketua DPD KNPI Banten M Rano Alfath yang meminta pembuat SOP ambulans mundur dari jabatannya.
“Apa sudah hilang hati nurani dan rasa kemanusian? Namanya pejabat ya pelayan masyarakat. Gajinya dibayar oleh pajak masyarakat harus bertindak sebagai pelayan. Masa bosnya (masyarakat-red) minta tolong gak dilayanin, dan lebih parah peristiwa ini terjadi di tengah kota yang selalu membanggakan kotanya sebagai kota modern dengan semua fasilitas modernnya,” jelas Rano, melalui sambungan telepon seperti dilansir dari Banten Hit, Minggu (25/8/2019).
Rano meminta pejabat yang mengatur kebijakan ini sebaiknya mudur sebagai bentuk tanggung jawab sosial ke masyarakat.
“Dan meminta KNPI Kota jangan diam aja harus sensisitif terkait hal kemanusian seperti ini dan harus bisa mengawal, serta tidak takut mempertanyakan kebijakan pemerintah daerah yang dianggap tidak pro masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga: Puskemas Tolak Bawa Jenazah Pakai Ambulans dan 4 Berita Hit Lainnya
Seperti diketahui, jenazah anak yang digendong ayahnya itu adalah Husein (8), warga, Desa Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang Husein meninggal terseret arus Cisadane saat tengah berenang bersama temannya, Jumat sore, (23/8/2019).
Husein saat itu berhasil ditemukan di Sungai Cisadane, kemudian dilarikan ke Puskesmas Cikokol. Ayah Husein sempat meminta izin meminjam ambulans untuk mengantarkan jenazah anaknya pulang.
Sayangnya, pihak Puskesmas enggan memberikan fasilitas tersebut dan menolak permintaan ayah Husein karena standard operational procedure (SOP) penggunaan ambulans menyebutkan tidak boleh membawa jenazah.
Berita Terkait
-
Buntut Kisruh Apdesi Vs Said Didu, Mendes Yandri Soesanto Ingatkan Kades Tak Cawe-cawe Pembebasan Lahan
-
Sadis! Bocah 10 Tahun Disetrum, Dicekoki Miras dan Dibanting di Pabrik Padi, 3 Tersangka Diringkus!
-
Dituduh Mencuri, Bocah 10 Tahun di Tangerang Disetrum hingga Disiram Air Miras
-
Said Didu Tolak Mediasi dengan Apdesi: Apanya yang Dimediasi
-
Bakal Cabut Laporan, Apdesi Siap Selesaikan Perkara Said Didu Lewat Jalur Musyawarah
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Dirut BRI Sunarso Raih Penghargaan TOP CEO Indonesia Awards 2024
-
Berapa Harga Garmin Venu 3 dan Spesifikasinya
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya