SuaraBanten.id - Komisi Perlindungan Anak dan Indonesia (KPAI) mendorong Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten untuk membentuk tim investasi terkait meninggalnya anggota paskibra Tangsel, Aurellia Qurrota Ain. Ia diduga menerima kekerasan fisik serta psikis selama pelatihan berlangsung.
Komisioner KPAI, Retno Listyarti mengatakan, bahwa orang tua Aurellia mengungkapkan adanya kejanggalan pada sistem pelatihan paskibra yang dilakukan oleh pihak Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Tangerang Selatan. Aurellia mengaku pernah ditampar, diperintahkan makan jeruk beserta kulitnya. Ada juga disuruh push up dengan mengepalkan tangan hingga tangannya terluka.
Aurellia juga menjalani pelatihan ketahanan fisik dengan berlari sambil membawa tas ransel berat berisikan 3 kilogram pasir, 3 liter air mineral dan 600 liter air teh manis.
"Kekerasan fisik juga tidak ada hubungannya dengan ketahanan fisik, jadi sulit dipahami akal sehat ketika pasukan pengibar bendera dilatih dengan pendekatan kekerasan dan bahkan dilatih ketahanan fisik dengan berlari membawa beban berat di punggungnya. Apalagi anggota paskibra tersebut semuanya masih usia anak," kata Retno dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Baca Juga: Terungkap, Anggota Paskibra Tangsel Alami Kekerasan Sebelum Meninggal
Meskipun pihak kepolisian telah berinisiatif untuk menyelidiki kasus kematian Aurellia, namun KPAI tetap akan mendorong Pemkot Tangsel untuk membentuk tim investigasi. Tim itu diharapkan bisa menyelidiki apakah peroses pelatihan paskibra Kota Tangsel sudah sesuai dengan rundown acara, sesuai dengan SOP, atau apakah ada pengawasan dari pihak berwenang pada pelatihan tersebut.
Dengan begitu, KPAI akan mengirimkan surat secara resmi ke Pemkot Tangsel untuk mendorong diadakannya rapat koordinasi untuk membahas dan mencari solusi terkait meninggalnya Aurellia agar tidak terulang di kemudian hari serta mengevaluasi pelaksanaan pelatihan Paskibra Kota Tangsel.
Dalam suratnya, KPAI mengajukan usulan rapat koordinasi itu dapat terselenggara pada Selasa, 13 Agustus 2019 di Kantor Wali Kota Tangsel. KPAI berharap banyak pihak bisa hadir termasuk orang tua Aurellia yang ingin menemui Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.
"Rapat koordinasi akan didorong untuk mengundang OPD terkait di Kota Tangsel, seperti Dinas Olahraga dan Pemuda beserta tim pelatih paskibra Kota Tangsel, Dinas Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), P2TP2A, dan Inspektorat Kota Tangsel," tandasnya.
Diketahui, Aurellia meninggal dunia di kediamannya Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (1/8/2019) lalu. Kabar yang beredar bahwa Aurel meninggal akibat dianiaya seniornya di Paskibra.
Baca Juga: Aurellia Paskibra Tangsel Meninggal, Harus Jalani Ketahanan Fisik Berat
Meski demikian, atas kejadian itu, orang tua Aurel memberi catatan kepada PPI Tangsel agar sistem pelatihan capaska diperbaiki, dan juga mereka tidak berharap kejadian itu dibawa ke ranah hukum.
Berita Terkait
-
41 Kasus Anak Korban Pornografi Lewat Medsos, KPAI: Karena Orang Tua Gaptek
-
Kasus Anak Berkonflik dengan Keluarga Dominasi Pengaduan ke KPAI Sepanjang 2024, Pelaku Ayah dan Ibu Kandung
-
KPAI Sebut Anak-anak Banyak Alami Kekurangan Gizi Jiwa, Dampaknya Bisa Mengkhawatirkan!
-
Anak di Nias Dianiaya Tante hingga Kakinya Patah, KPAI: Korban Harus Segera Dapat Perlindungan!
-
Orang Tua Tak Ada, Negara Bisa Asuh Bocah Korban Penganiayaan di Nias Selatan
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Memberdayakan UMKM untuk Daya Saing Global: Strategi Mikrofinansial BRI Menuju Pertumbuhan Ekonomi Inklusif 2025
-
Pabrik Pengolahan Sampah di Cilegon Terima Bantuan Rp102 Miliar dari Bank Dunia
-
Robinsar-Fajar Inventarisir Masalah Pendidikan di Cilegon Hingga Bentuk 'Sekolah Juare'
-
Pernah Jadi Anak Koin Hingga Tukang Semir, Munirudin Kini Jadi Orang Nomor Dua di Kemenag Cilegon
-
11 Warga Padarincang Jadi Tersangka! Polisi Ungkap Peran dalam Pembakaran Kandang Ayam