SuaraBanten.id - Junaedi, warga Kampung Leuwi Buled, Desa Leuwi Balang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, terpaksa harus ditandu menggunakan sarung dan bambu agar bisa ke puskesmas untuk mendapat pengobatan.
Ia terpaksa ditandu seharian pada Selasa (19/3/2019), karena buruknya akses jalan di desa tersebut.
Meski di tengah guyuran hujan, keluarga tetap membawa Junaedi menembus satu-satunya jalan desa yang kondisinya berlumpur supaya segera bisa mendapatkan perawatan.
Supaya tubuh Junaedi tak terkena langsung air hujan, keluarga menutupinya dengan plastik.
Baca Juga: Sudah Minta Maaf, Kasus Bella Luna Tetap Berjalan di Kepolisian
“Iya jalannya rusak parah, penuh lumpur. Jalan dari rumah ke puskesmas itu 6 kilometer, cuma ditandunya itu 4 kilometer doang. Selama perjalanan, kami kesulitan karena licin,” kata Jumhadi salah seorang keluarga kepada BantenHits.com—jaringan Suara.com, Rabu (20/3/2019).
13 Warga Bergantian Menggotong
Menurut Jumhadi, ketika membawa pria berumur 40 tahun itu, pihak keluarga dibantu oleh sekitar 13 warga yang bergantian membawa Junaedi melalui jalan sepanjang 6 kilometer.
Ia mengakui, bukan tidak ingin melibatkan pihak Puskesmas Cikeusik dalam membawa Junaedi memakai ambulans. Namun, keluarga sadar akan akses jalan yang tidak bisa dilalui mobil.
“Di puskesmas juga ada ambulans, tapi kami tidak meminta bantuan, karena ini kan akses jalannya tidak bisa dilalui mobil, jadi percuma,” jelasnya.
Baca Juga: Pekan Depan, Pemprov Jateng Janji Buka Dana Apel Kebangsaan Rp 18 Miliar
Setelah lebih dari 3 kilometer berjalan, pihak keluarga memutuskan tidak meneruskan membawa ke puskesmas, melainkan diobati di rumah orang tuanya di Kecamatan Munjul.
“Enggak jadi dibawa ke puskesmas, kami membawa Junaedi ke rumah orangtuanya berdasarkan hasil musyawarah. Di sana langsung memanggil dokter,” tambahnya.
Keponakan Junaedi ini berharap pemerintah segera membangun jalan rusak di Desa Leuwi Balang dan melengkapi fasilitas Puskesmas Bantu (Pustu) di Desa Leuwi Balang. Karena diakuinya, fasilitas kesehatan yang ada di Pustu tersebut kurang memadai.
“Ya maunya segera di bangun jalannya dan fasilitas Pustu di lengkapi,” harapnya.
Berdasarkan data BantenHits.com, Junaedi bukanlah warga pertama yang harus berjuang melewati jalan rusak di salah satu kabupaten miskin di Provinsi Banten dengan ditandu.
Sebelumnya kasus serupa dialami Abah Tholib, warga Kampung Jeruk Desa Sindangresmi, Kecamatan Sindangresmi.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Miris, Pasien Puskesmas Terpaksa Ditandu karena Jalan Rusak Parah
-
Honda Jazz Masuk Jurang di Jalan Lingkar Selatan Cilegon
-
Selfie di Jembatan Pelangi, Ramadhan Siswa MTs Tewas
-
Setelah Viral dan Diketahui Jokowi, Jalan Rusak di Kabupaten OKU Diperbaiki
-
Kejadian Lagi, Anak Muda Protes Jalan Rusak Pakai Pemotretan Model Cantik
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Membuat Tagihan Listrik Membengkak
-
Klaim 9 Link DANA Kaget Hari Ini, Cocok Buat Modal Libur Akhir Pekan
-
Pemkab Serang Siapkan Rp2,2 Miliar untuk Pengadaan Rumah dan Mobil Dinas Ratu Zakiyah
-
5 Link DANA Kaget Hari Ini, Klaim Sekarang Auto Cuan!
-
Jadi Tersangka Usai Minta Jatah Proyek, Kasus Pemerasan Ketua Kadin Cilegon Kembali Mencuat