-
Wali murid SDIT Al Izzah menolak MBG, menilai tidak tepat sasaran bagi siswa mampu yang notabene anak pemilik mobil mewah.
-
Pelaksanaan MBG menuai protes karena minimnya sosialisasi sekolah; pemberitahuan program baru dilakukan setelah berjalan.
-
Program MBG diminta dialihkan ke sekolah lain untuk anak kurang mampu agar manfaatnya tepat sasaran dan rasional.
“Pertanyaan saya itu kenapa mesti MBG itu di Al Izzah, dilihat dari sudut pandang sangat tidak rasional,” katanya kemudian, menyuarakan logika yang mendasar.
Unggahan video ini pun menuai respon yang beragam dari netizen. Tak sedikit yang sependapat dan mengatakan bahwa maksud dari protes wali murid tersebut adalah agar program MBG bisa lebih tepat sasaran.
“Paham sekali maksud ibu ini, ibu ini bukannya mau sombong atau ria tapi lebih ke realistis sih menurut saya. MBG itu haru tepat sasaran bukan hanya sekedar disalurkan kemudian selesai,” cuit @re***29, mendukung argumen wali murid.
“Maksudnya ibu ini tuh… orang tua siswa tuh mampu, bayar supir aja bisa 3juta, beli fortuner 700juta, masa sekolah dapat jatah mbg? seharusnya diberikan ke sekolah yang lain saja,” imbuh @ho***am, memperjelas maksud protes.
Baca Juga:Menteri Keuangan Purbaya Mengguncang Senayan, Ungkap Janji 7 Kilang Hanya 'Nol Besar'
“iya, mending anggarannya dialihkan ke sekolah reguler/negri dan sekolah swasta yg bukan elite,” timpal @***, mengusulkan realokasi anggaran.
“Anak sekolah di IT, dapat MBG. Rata2 MBG dimasak malam harinya, ataupun pagi2 langsung di tutup saat masih panas karena harus segera di salurkan. Disekolah anak saya, anak2 terbiasa makan makanan rumah, atau catering, dimana menu MBG ini jadi kurang menarik bagi mereka. Alhasil jarang anak yg memakan MbG nya sehingga mereka diwajibkan bawa pulang ke rumah. Mereka pulang kerumah habis sholat ashar di sekolah. Jadi apa yang terjadi dengan MBG nya? BASI. Dan ttp wajib di bawa pulang. Jadi benar harusnya MBG ini lebih tepat sasaran agar tidak jadi sampah konsumsi, dosa mubazir yang jd ditanggung bersama (emoji sedih),” ungkap @te***ni, memberikan perspektif lain dari sekolah lain.
“Si ibuk anak nya takut keracunan (emoji ketawa),” kata akun @de***sa, dengan nada bercanda namun menyiratkan kepedulian.
Kontributor : Mira puspito
Baca Juga:Jejak Rahasia Para Sultan, Menguak Sisi Lain Banten Lama yang Tak Pernah Diajarkan di Sekolah