Vina menerangkan, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, hubungan Narun dan Willy disebut sudah tak akur. Bahkan beberapa kali sempat bersitegang.
Hubungan keduanya itu tak akur disebut lantaran mempersoalkan harta warisan peninggalan dari orang tuanya.
“Kalau untuk ini (masalah warisan-red) sih memang sudah lama yah, masalah sudah lama, karena beliau ini punya masalah harta warisan dengan si pelaku. Terduga pelaku adalah adiknya sendiri. Kita makin terpukul banget karena adik kandung yang kita engga sangka.
Vina mengenang, sosok almarhum sebagai kakek yang sayang dengan kelaurganya. Sehar-hari, korban beraktivitas menjalankan bisnis biro jasa di Pamulang.
Baca Juga:Pengamat Hukum Dorong Pemeriksaan Kejiwaan Polisi Pelaku Pelecehan Seksual di Tangsel
“Kalau sosok almarhum tersendiri sih menurut keluarga dia adalah sosok yang pendiam yah sayang sekali sama keluarganya,” kenang Vina.
Vina mengungkapkan, sebagai perwakilan dari keluarga berharap agar pelaku yang tega menghabisi nyawa kakaknya sendiri itu dihukum seberat-beratnya.
“Kalau saya terhadap pelaku mewakili keluarga semua kalau bisa dihukum seberat beratnya, karena ini adalah pembunuhan berencana,” pintanya.
Terpisah, Ketua RT sekitar Arifin menerangkan, konflik adik kakak yang memicu pembunuhan itu sudah terjadi. Pada Maret 2025 lalu, dirinya sempat ikut mendamaikan antara Narun dan Willy.
"Konflik masalahnya kayak warisan gitu," ungkap Arifin menduga permasalahan yang terjadi.
Baca Juga:Basarnas Hentikan Pencarian Kakek yang Hilang Saat Mencari Melinjo di Hutan Pabuaran
Setelah menghabisi nyawa sang kakak, Willy kemudian kabur. Terbaru, Willy kini sudah berhasil diringkus oleh Polsek Pamulang.