SuaraBanten.id - Kabar mengejutkan datang untuk ibu kota Indonesia atau DKI Jakarta terkait udara yang buruk, serta tidak sehat.
Informasi itu disampaikan laman resmi IQAir yang mengumumkan indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 164.
Tentunya hal itu masuk dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 di angka konsentrasi 74 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut setara 14,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pada hari ini Minggu (23/6/2024) tercatat bahwa kualitas udara DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat dan menjadi terburuk nomor tiga di dunia dengan angka 164.
Situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini tersebut, mencatatkan bahwa Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat ketiga terburuk di dunia setelah Beijing (China) 253 dan Kinshasa (Kongo) 176.
Masyarakat direkomendasikan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan, mengenakan masker saat di luar, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor serta menyalakan penyaring udara.
Selain Jakarta, situs pemantau kualitas udara tersebut juga mencatat sejumlah kota besar lain di Indonesia masuk dalam kategori tidak sehat, di antaranya Tangerang Selatan (Banten) di angka 194, Kota Medan (Sumatera Utara) 142, dan Bandung (Jawa Barat) 110.
Sementara itu, data dari Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, mencatat dari lima titik pemantauan hanya satu yang masuk kategori sedang, empat di antaranya tidak sehat untuk polusi udara PM2,5.
Baca Juga:Kasus Prostitusi Diungkap Polisi, Korban Berasal dari Banten Hingga Bandung
Dari data yang ada untuk titik pemantau yang berada di Kelapa Gading di angka 115, Kebon Jeruk di angka 106, Lubang Buaya 105, Jagakarsa 101 dan Bundaran HI 95.
- 1
- 2