63 Rumah Tidak Layak Huni di Cilegon Direhab Tahun Ini

Puluhan rumah tidak layak huni atau RTLH di Kota Cilegon bakal direhab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Cilegon pada tahun ini.

Hairul Alwan
Senin, 10 Juni 2024 | 17:59 WIB
63 Rumah Tidak Layak Huni di Cilegon Direhab Tahun Ini
Lurah Grogol, Firman Yudha Nugroho meninjau salah satu rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Cilegon, Senin (10/6/2024).

SuaraBanten.id - Sebanyak 63 rumah tidak layak huni atau RTLH di Kota Cilegon bakal direhab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Cilegon pada tahun ini.

Plt Kepala Dinas Perkim Kota Cilegon Edhi Hendarto mengatakan, pada Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun anggaran 2024 sebenarnya tercatat ada 67 rumah tidak layak huni yang dianggarkan berdasarkan usulan Dinas Sosial (Dinsos) melalui soistem hibah elektronik (e-hibah).

"Namun setelah diverifikasi di lapangan, ternyata ada dua rumah yang datanya tidak akurat. Kita sudah cek lapangan tidak ada rumah atas nama yang bersangkutan," kata Edhi, Senin (10/6/2024).

"Sedangkan dua rumah lainnya ternyata sudah dibangun dengan dana sosial perusahaan," imbuh Edhi.

Baca Juga:Tak Berdokumen, Puluhan Kambing Asal Sumatera Ditolak Masuk Banten

Edhi mengungkapkan, alokasi anggaran untuk bedah rumah tidak layak huni sebesar Rp30 juta. Adapun teknis pekerjaannya diserahkan kepada kelompok masyarakat (Pokmas) di kelurahan setempat.

"Pokmas nanti menunjuk toko bangunan mana sebagai pihak yang menyediakan bahan bangunan, nanti kita sudah kerja sama dengan Bank bjb, dari bjb ditransfer langsung ke toko bangunan tersebut," jelas Edhi.

Kata Edhi, di Kota Cilegon memang masih ada sejumlah usulan tidak layak huni. Selain menggunakan program reguler dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pemkot Cilegon juga bersinergi dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk menuntaskan program tersebut.

"Program Pemkot pun, selain dari kami di Dinas Perkim, juga ada Salira (sarana dan prasarana lingkungan). Jadi sekarang dari program Salira per RW Rp100 juta itu, ada sebagian anggarannya juga untuk program bedah rumah. Dengan begitu, mudah-mudahan dalam beberapa tahun mendatang tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Cilegon," ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Grogol, Kecamatan Gerogol, Firman Yudha Nugroho, mengaku bersyukur di wilayahnya ada delapan rumah tidak layak huni yang masuk dalam program bedah rumah Pemkot Cilegon pada tahun ini.

Baca Juga:Gipang dan Ceplis Jadi Jajanan Primadona Indonesia City Expo 2024

"Kita sudah melakukan survei terhadap rumah yang akan direhab. Mudah-mudahan setelah mendapat perbaikan, rumah yang sebelumnya tidak layak akan menjadi layak sehingga warga merasa aman dan nyaman," ungkap Firman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak