SuaraBanten.id - Penentuan 1 Ramadhan antara Pemerintah melalui Kementerian Agama atau Kemenag dengan Muhammadiyah pada tahun ini berbeda. Pada hari ini, Senin (11/3/2024) Muhammadiyah telah menjalani hari pertama puasa Ramadan 1445 H/2024.
Sementara, berdasarkan Sidang Isbat Kemenang RI, Minggu (10/3/2024) malam kemarin ditentukan 1 Ramadhan 2024 jatuh pada esok hari, Selasa (12/3/2024).
Di balik perbedaan penentuan awal Ramadhan itu, hal yang perlu kita perhatikan yakni niat puasa Ramadhan. Dalam artikel ini, SuaraBanten.id juga bakal membahas soal bolehkah niat puasa Ramadhan sebulan penuh di bulan Ramadhan 2024.
Para ulama sepakat jika niat adalah bagian dari rukun puasa Ramadhan. Sebuah ibadah tidak akan dianggap sah dan berpahala bila tak disertai dengan niat.
Karenanya, para ulama memberikan perhatian yang sangat besar pada perkara ini. Bahkan, Imam Syafi’I, Ahmad Ibnu Mahdi, Ibnu al-Madini, Abu dawud, dan juga ad-Daru Quthni mengungkapkan bahwa niat adalah sepertiga dari ilmu.
Hukum Membaca Niat Puasa Ramadhan
Dikutip dari situs NU Online, terdapat perbedaan pendapat di kalangam ulama mengenai niat puasa Ramadhan sebulan penuh. Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, KH A Idris Marzuqi, melalui karyanya Sabil al-Huda yang berisikan tentang himpunan wadhifah dan amaliyah menegaskan bahwa:
"Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja. Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya; tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa," (KH. A. Idris Marzuqi, Sabil al-Huda, hal. 51).
Dalil Tentang Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
Terkait niat puasa Ramadhan sebulan penuh, waktu niat puasa harus dilakukan di malam hari tepatnya ba’da maghrib hingga terbit fajar. Jika dilakukan di luar waktu itu maka niatnya menjadi tidak sah dan secara otomatis puasanya juga tidak akan sah. Hal ini sejalan dengan hadits riwayat Imam ad-Daru Quthni (21/400):
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ {الدار قطني وصحيحه عن عائشة}
"Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar subuh, maka tidak ada puasa baginya,"
Juga dijelaskan dalam hadits daru Qathni yang Lain (2/172):
لا صيام لمن لم يفرضه من اليل
"Tidak ada puasa bagi orang yang tidak meniatkan puasa semenjak malam,"
Akan tetapi ketetapan tentang niat puasa di malam hari hingha sebelum terbit fajar ini hanya berlaku bagi puasa wajib Ramadhan saja dan tidak berlaku bagi puasa sunnah.
Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
Niat puasa sendiri bisa dilakukan di dalam hati. Meskipun begitu, niat juga boleh diucapkan maupun dilisankan. Salah satu contoh dari lafal niat puasa Ramadhan adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taala.
Syarat Sah Puasa Ramadhan
Di bawah ini adalah beberapa syarat sah puasa:
1. Beragama Islam
Hanya orang-orang yang beragama Islam yang dianggap sah menjalankan ibadah puasa. Orang kafir maupun murtad tak akan sah bila melakukan puasa.
2. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan
Puasa tidak sah bagi perempuan yang sedang dalam keadaan haid ataupun nifas. Sehingga mereka diharuskan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan tersebut di waktu lain.
3. Berakal
Seseorang yang mengalami gangguan jiwa atau tidak memiliki akal tidak bisa menjalankan ibadah puasa.
4. Balig
Balig di sini artinya sudah cukup umur. Anak-anak yang belum mencapau usia balig tak diwajibkan untuk berpuasa namun disarankan untuk mulai belajar puasa dengan melatih puasa setengah hari sampai adzan Zuhur.
5. Sehat
Apabila seseorang yang sakit dan berpuasa bisa memperburuk kondisinya, maka ia tidak diwajibkan untuk berpuasa. Seseorang busa menggantinya di hari lain atau membayarkan fidyah sesuai dengan ketentuan.
Rukun Puasa Ramadhan
Rukun puasa terdapat dua, antara lain niat dan menahan diri dari hal yang membatalkan ibadah puasa. Berikut ini penjelasan rukun puasa yang harus diketahui.
1. Niat berpuasa
Niat merupakan fondasi utama dalam ibadah puasa Ramadhan. Tanpa adanya niat, mak puasa tidak akan sah. Niat bisa dilakukan di malam hari hingga maksimal waktu imsak, sebelum fajar (Subuh) tiba.
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
Rukun puasa yang kedua yaitu menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Hal tersebut mencakup menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami istri, dan segala hal yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Selain itu, hal lain seperti berbohong, menggunjing, hingga perilaku buruk lainnya juga hatus dihindari lantaran bisa mengurangi pahala puasa.
Hal yang Membatalkan Puasa Ramdhan
Selain memahami niat hingga rukun puasa, kita juga harus menghindari beberapa hal yang membatalkan puasa:
- Makan dan minum
- Muntah dengan sengaja
- Berhubungan suami-istri di siang hari
- Keluarnya air mani dengan sengaja
- Tidak berakal
- Murtad (keluar dari agama Islam)
- Haid dan nifas
- Memasukkan obat dan benda di 2 jalan
- Merokok.
Itu tadi niat puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan 2024. Sebaiknya kita memperhatikan tata tertib dalam berpuasa.