SuaraBanten.id - Pembahasan mengenai bangunan tanpa emisi karbon menjadi salah satu hal yang disorot saat pelaksanaan kongres Ikatan Ahli Bangunan Hijau Indonesia (IABHI) beberapa waktu lalu.
Kongres IABHI yang digelar di GreenOffice Park 9, Kota Tangerang Selatan, Banten itu menghadirkan puluhan ahli bangunan hijau.
Agenda Kongres IABHI itu digelar secara hybrid itu dihadiri 29 orang secara luring dan 38 orang secara daring.
Ketua IABHI periode 2019 - 2024, Bintang Agus
Nugroho mengatakan, kongres ini merupakan pertemuan rutin pada akhir masa jabatan kepengurusan IABHI bagi komunitas bangunan hijau di Indonesia.
"Kongres IABHI 2024 merupakan momen kritis bagi IABHI dalam menetapkan arah dan komitmen kita terhadap pembangunan hijau di Indonesia," kata Bintang Agus
Nugroho.
"Kami berkomitmen untuk transparansi dan kolaborasi dalam setiap aspek kerja kami, termasuk melalui pembahasan kode etik yang akan mengarahkan perilaku profesional anggota kami,"
Kongres IABHI di tahun ini memiliki beberapa agenda antara lain paparan dari para ahli Bangunan Hijau mengenai peran organisasi terhadap isu terkini terkait Bangunan Hijau yang juga banyak digaungkan pemerintah.
Salah satunya soal Net Zero building yang berarti
sebuah bangunan yang secara total tidak menghasilkan emisi karbon dari penggunaan listrik konvensional.
Paparan tersebut dikemas dalam acara Pra-kongres IABHI yang diselenggarakan pada 29 Februari 2024 lalu.
Selain itu, Kongres IABHI kali ini juga
diadakan untuk mengesahkan kode etik, haluan organisasi, serta pemilihan ketua IABHI yang baru periode 2024 - 2027.
Ketua terpilih berdasarkan kongres IABHI kali ini
adalah Damar Wulyanto Danusatro atau biasa disebut dengan nama Yodi Danusastro. Beliau adalah Direktur PT Yodaya Hijau Bestari.
Ikatan Ahli Bangunan Hijau Indonesia yang selanjutnya disebut IABHI merupakan asosiasi profesi yang dibentuk untuk menjadi wadah komunikasi, konsultasi,
koordinasi, pembinaan dan pemersatu antar para ahli/profesional Bangunan Hijau di Indonesia yang dibentuk sejak tanggal 10 April 2013.
Saat ini anggota IABHI berjumlah 355 yang tersebar di Indonesia. Peran IABHI adalah meningkatkan dan
mengembangkan mutu keahlian bangunan hijau, membangun kerjasama dengan pihak lain yang terkait demi untuk menjunjung profesionalisme para ahli bangunan
hijau dalam berkarya.