Di sepanjang tepian Sungai Cisadane itu, akan ditanami ratusan jenis bambu di Indonesia dan sejumlah bambu dunia. Dengan begitu, akan menjadikan Kampung Wisata Tematik Bambu di Tangsel sebagai salah satu pusat bambu dunia.
Lebih jauh lagi, di Kampung Wisata Tematik itu juga akan dilengkapi dengan berbagai aktivitas pelaku ekonomi kreatif dari masyarakat setempat. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tangsel dan pelaku ekonomi kreatifnya.
Kampung wisata tematik bambu tersebut akan diisi dengan berbagai macam ekonomi kreatif mulai dari UKM, home stay, workhshop, pentas seni, dan aktivitas ekonomi kreatif lainnya yang ada di Tangsel.
Tak hanya itu, Muqodas juga menyebut bahwa Kampung Wisata Tematik Bambu di tepian Sungai Cisadane itu juga akan dibuat versi Metaverse sehingga bisa dinikmati dan menarik minat wisatawan global.
Baca Juga:Penguatan Ekonomi Kreatif, Pemprov Banten Optimalkan Potensi UMKM
"Sepanjang sempadan Cisadane akan ditanami 176 bambu Indonesia, ada juga bambu dunia yang akan ditanam seperti bambu Kolombia, bambu dari Cina, dan bambu India. Sehingga tempat ini jadi salah satu pusat bambu dunia. Wisatawan bisa terlibat interaksi dengan aktivitas yang ada di kampung ekonomi kreatif dan bisa ikut membuat produk tematik," beber Muqodas yang juga Ketua Perkumpulan Pengusaha Bambu Indonesia (Perlubi).
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Heru Sudarmanto mengatakan, pihaknya mendukung adanya Pasar Ekonomi Kreatif dan Pembangunan Kampung Wisata Tematik Bambu di Tepi Sungai Cisadane tersebut.
Heru berharap, masyarakat di Kampung Ekowisata Keranggan Setu Tangsel itu bisa terlibat secara penuh untuk membangun Kampung Wisata Tematik Bambu yang telah dicanangkan.
"Dengan kampung ekowisata Keranggan yang sudah terbentuk hingga ada pusat kerajinan bambu, ini artinya masyarakat akan lebih sejahtera. Mereka punya keyakinan bahwa barang yang dianggap sepele punya nilai lebih dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah