SuaraBanten.id - Provinsi Banten diprediksi menjadi salah satu wilayah yang bakal diguyur hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Prediksi tersebut diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lembaga tersebut mengingatkan masyarakat waspada akan potensi hujan sedang hingga hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian provinsi di Indonesia pada Selasa.
Berdasarkan sistem peringatan dini cuaca di Jakarta, BMKG memprakirakan provinsi yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Aceh, Bali, Bangka Belitung, Bengkulu termasuk Provinsi Banten.
Selain itu, ada juga DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku Utara.
Baca Juga:Tiga Rekomendasi Kenaikan UMK 2024 yang Dikirim Pemkab Tangerang ke Gubernur Banten
Kemudian ada Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan, pihaknya mengimbau masyarakat waspada akan peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
"Kondisi cuaca dan iklim di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia," ungkapnya.
Kata Guswanto, beberapa fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, di antaranya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang kini mulai memasuki wilayah Indonesia bagian barat.
"MJO diprediksikan dapat terus aktif di sekitar wilayah Indonesia hingga periode dasarian I Desember 2023, dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia," paparnya.
Baca Juga:Terima Rekomendasi UMK, Ratusan Buruh yang Duduki Kantor Bupati Tangerang Bubarkan Diri
Menurutnya, fenomena gelombang Equatorial Rossby (ER) juga terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia, terutama di bagian tengah dan timur hingga periode akhir dasarian III November 2023.
Selain itu, fenomena lainnya berupa penguatan monsun Asia, terlihat dari adanya indikasi penguatan angin lapisan atas dari wilayah Laut China Selatan hingga lebih dari 25 knot (47 km/jam). (ANTARA)