SuaraBanten.id - SuaraBanten.id- Jumlah desa tertinggal di Kabupaten Lebak, Banten terbilang cukup banyak yakni mencapai 68 desa tertinggal.
Meski demikian, penjabat atau Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan mengklaim jumlah tersebut sudah jauh berkurang jika dibandingkan dengan tahun sebelumya.
Kata Iawan, penurunan status desa tertinggal dan desa sangat tertinggal itu berkat berbagai program percepatan pembangunan daerah direalisasikan dengan baik.
"Kita tahun 2019 jumlah desa sangat tertinggal sebanyak 16 desa dan 182 desa tertinggal, namun 2023 menurun menjadi 78 desa tertinggal dan satu desa sangat tertinggal," katanya dikutip dari ANTARA, Minggu (19/11/2023).
Diketahui, Lebak ditetapkan sebagai daerah tertinggal sejak sekira 2024 lalu. Sejak saat itu, Pemkab Lebak kemudian melakukan percepatan pembangunan daerah melalui berbagai program pengentasan kemiskinan.
Baca Juga:Banten Berpotensi Diterjang Hujan Lebat, BMKG Ingatkan Potensi Bencana
Beberapa program yang di jalankan di antaranya berkaitan dengan bidang kesehatan melalui peluncuran mantri keliling serta peningkatan sarana dan prasarana puskesmas menjadi puskesmas perawatan.
Sementara di bidang infrastruktur, Pemkab Lebak melakukan pembangunan jalan masuk desa melalui aspal hotmix dan jalan beton untuk jalan kabupaten guna mendukung kelancaran transportasi.
Tak hanya itu, sejumlah peningkatan infrastruktur cakupan air bersih dan sanitasi serta penuntasan perbaikan gedung SD juga menjadi fokus Kabupaten Lebak.
Sedangkan untuk di bidang ekonomi, pemkab Lebak mengeluarkan kebijakan pembangunan daerah setempat sebagai bagian lumbung pangan nasional.
Hingga kini, Pemkab Lebak terus berupaya mengoptimalkan pembangunan desa agar desa tertinggal menjadi desa maju dan berkembang.
Diketahui pada 2019 lalu, Lebak memiliki 182 desa tertinggal dan 16 desa sangat tertinggal. Sementara pada 2023 jumlah tersebut turun menjadi 78 desa tertinggal dan satu desa sangat tertinggal.
"Keberhasilan untuk menghapuskan desa tertinggal itu berdasarkan indeks pembangunan desa dan atas kerja keras semua pihak," katanya.
Baca Juga:Mitsubishi Xpander Seruduk 3 Motor di Kota Serang, 1 Orang Tewas dan 2 Luka-luka
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengungkapkan, mengajak warga bersama-sama memerangi kemiskinan dan kebodohan.
"Ini yang penting, ayo kita bersama-sama berjuang bersama bupati dan gubernur untuk hilangkan kemiskinan dan kebodohan di seluruh wilayah Banten," ungkap saat menghadiri Hari Percepatan Pembangunan Daerah (PPD) di Kabupaten Lebak, Banten.
Menurutnya, Provinsi Banten telah lama dikenal sebagai daerah yang mempunyai potensi hebat dan luar biasa sehingga warga harus bangga.
"Saya sejak kecil sudah kenal wilayah Banten padahal saya dilahirkan di Jawa Timur, artinya Banten sejak dulu itu terkenal hebat," katanya.
Kemudian, ia pun menyerahkan penghargaan kepada lembaga dan pemerintah daerah yang memiliki komitmen percepatan pembangunan daerah.