Pantai Selatan Banten Berpotensi Diterjang Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter

BMKG pun mengimbau masyarakat yang beraktivitas di pesisir waspada potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan pada 13-14 November 2023.

Hairul Alwan
Senin, 13 November 2023 | 11:50 WIB
Pantai Selatan Banten Berpotensi Diterjang Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter
Warga beraktivitas di bibir pantai saat ombak dan angin kencang menerjang kawasan tersebut di Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (6/2/2022). [ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas]

SuaraBanten.id - Pantai Selatan Banten diperkirakan bakal diterjang gelombang tinggi. Potensi gelombang tinggi itu diinformasikan melalui Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG pun mengimbau masyarakat yang beraktivitas di pesisir waspada potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan pada 13-14 November 2023.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo dikutip dari Antara.

Eko mengungkapkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari selatan ke barat dengan kecepatan angin berkisar 4-15 knot.

Baca Juga:Jadwal Uji Kompetensi PPPK Kota Tangerang 2023, Cek di Sini!

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur ke arah selatan dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot.

Peta potensi gelombang tinggi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (13/11/2023)  [ANTARA/HO-BMKG]
Peta potensi gelombang tinggi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (13/11/2023) [ANTARA/HO-BMKG]

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten, Laut Bali, perairan Manokwari, dan perairan Biak," paparnya.

Kecepatan angin tersebut menyebabkan, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte, Samudera Hindia Selatan NTT.

Kemudian di Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, perairan utara Kepulauan Talaud, perairan Rajaampat bagian utara, perairan Manokwari, perairan Biak, Teluk Cendrawasih, perairan Sarmi-Jayapura, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua, Laut Arafuru bagian timur.

Sedangkan untuk gelombang tinggiberkisar 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia Barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Baca Juga:Pernah Dikunjungi Anies Baswedan, Kampung Sinday Lebak Tenggelam di Waduk Karian

Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudera Hindia Selatan Banten-NTB.

Eko Prasetyo mengimbau masyarakat terkait adanya potensi gelombang tinggi, khususnya nelayan untuk memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti dengan moda transportasi perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m). Dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini