8 Kecamatan di Pandeglang Banten Mulai Krisis Air Bersih di Musim Kemarau

Kekurangan air bersih terjadi karena dampak musim kemarau yang terjadi sejak awal Agustus 2023 tahun ini.

Hairul Alwan
Rabu, 23 Agustus 2023 | 23:54 WIB
8 Kecamatan di Pandeglang Banten Mulai Krisis Air Bersih di Musim Kemarau
ILUSTRASI Antre air bersih. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/tom)

SuaraBanten.id - Warga di 23 desa dari 8 kecamatan di Kabupaten Pandeglang mulai kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Kekurangan air bersih terjadi karena dampak musim kemarau yang terjadi sejak awal Agustus 2023 tahun ini.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Pandeglang, Rahmat Zultika membenarkan terkait warga yang mulai terdampak kemarau. Kata dia, sejak 7 Agustus 2023 kemarin sudah ada laporan dari kecamatan yang meminta bantuan air bersih untuk warganya.

“Dari tanggal 7 Agustus 2023 sudah ada laporan yang masuk ke kami dari Kecamatan Patia, Desa Simpang Tiga. Yang sudah melaporkan ke kami ada 8 kecamatan dari 23 desa yang meminta bantuan air ke kami,” kata Rahmat, Selasa (22/8/2023).

Warga Pandeglang Banten mengantre pembagian air bersih dari BPBDPK Kabupaten Pandeglang lantaran mulai kekeringan di musim kemarau. [IST]
Warga Pandeglang Banten mengantre pembagian air bersih dari BPBDPK Kabupaten Pandeglang lantaran mulai kekeringan di musim kemarau. [IST]

Delapan kecamatan yang saat ini mulai krisis air bersih diantaranya Kecamatan Patia, Karangtanjung, Sukaresmi, Cadasari Cikeusik, Sobang, Mandalawangi dan Kecamatan Angsana.

Baca Juga:Anak Panutan di Tangerang Banten Suarakan Merdeka dari Kuman

Untuk mengurangi dampak krisis air bersih, pihaknya melakukan pengiriman bantuan air bersih untuk warga menggunakan mobil tangki milik BPBDPK Pandeglang. Namun hal itu dirasa masih kurang maksimal lantaran kurangnya armada pengangkut.

“Kami cuman punya 2 unit mobil tangki tapi sebenarnya cuman 1 unit karena yang 1 unit lagi itu untuk suplai air mobil pemadam kebakaran jadi perharinya hanya bisa mengirim 2 mobil tangki, itupun kalau enggak ada kebakaran kami kirim 2 mobil tapi kalau ada kebakaran paling 1 mobil,” terangnya.

Kata Rahmat, bagi warga yang sangat membutuhkan bantuan air bersih selain meminta bantuan ke BPBDPK Pandeglang, bisa juga meminta bantuan air bersih ke Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Pandeglang, Dinas Perumahan dan Pemukiman Provinsi Banten dan BPBD Banten.

“Yang pertama itu harus hemat air jangan terlalu boros, selanjutnya bila sangat membutuhkan air bersih bisa melaporkan bukan hanya ke kami bisa ke Perumdam, Dinas Perkim Provinsi Banten atau BPBD Banten. Harapannya ke depan turun hujan karena bulan depan harusnya sudah musim hujan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi hal serupa di masa yang akan datang dirinya akan melakukan koordinasi dengan pihak desa agar membuat sumur-sumur bor, supaya ketika kembali terjadi kemarau desa sudah memiliki cadangan sumber air bersih untuk warganya.

Baca Juga:Supir Tewas Terjepit Truk yang Dikendarainya di KMP Catlyn, Terjadi Saat Bongkar Muat di Pelabuhan Merak

“Untuk kedepannya pihak desa juga bisa membuat sumur-sumur bor dari anggaran dana desa untuk mengantisipasi kekeringan. Kami berharap tidak ada fenomena La Nina karena bisa jadi lebih panjang musim kemaraunya,” tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini