Cerita Empat Pemuda Pembawa Pesan Kemerdekaan ke Banten

Pesan kemerdekaan ke Banten dibawa empat pemuda yakni, Pandu Kartawiguna, Ibnu Parna, Abdul Muluk dan Azis.

Hairul Alwan
Kamis, 17 Agustus 2023 | 13:11 WIB
Cerita Empat Pemuda Pembawa Pesan Kemerdekaan ke Banten
Momen proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. (Foto: arsip nasional Republik Indonesia)

SuaraBanten.id - Tepat pada 17 Agustus 1945 silam, Soekarno-Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Meski demikian kabar soal kekalahan Jepang yang disusul proklamasi kemerdekaan itu baru sampai ke Banten pada 20 Agustus 1945.

Saat itu, kabar kemerdekaan dibawa oleh empat pemuda yakni, Pandu Kartawiguna, Ibnu Parna, Abdul Muluk dan Azis. Mereka berempat diutus Wakil ketua dan sekretaris Angkatan Pemuda Indonesia (API) Chaerul Saleh yang bermarkas di Menteng 31 Jakarta.

Para anggota API diutus ke berbagai daerah termasuk Banten untuk menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan kala itu.

Keempat pemuda itu diminta untuk menyampaikan kabar kemerdekaan langsung ke telinga tokoh perjuangan Banten di antaranya, KH Ahmad Khatib, KH Syam’un, dan Zulkarnain Surya.

Baca Juga:Gempa Banten Magnitudo 5,7 Terasa Hingga Bandung dan Bogor

Termasuk ke kelompok pejuang kemerdekaan dari golongan muda seperti Ali Amangku dan Ayip Dzuhri. Dari tokoh-tokoh ini, pesan kemerdekaan lalu minta disampaikan langsung ke telinga warga di seluruh keresidenan Banten.

Saat itu, Chaerul juga berpesan meminta pejuang pemuda di Serang bisa merebut pos-pos kekuasaan yang dikuasai oleh Jepang.

Pada 20 Agustus 1945, informasi kemerdekaan sampai di Serang ke tokoh-tokoh yang sebelumnya disebutkan dan disampaikan kepada masyarakat di Banten.

Informasi kemerdekaan ini juga disampaikan bahwa kemerdekaan bukan suatu pemberian dari penjajah Jepang.

“Berita kekalahan Jepang disusul proklamasi kemerdekaan Indonesia baru dapat diterima dan disebarkan kepada penduduk di kota Serang pada 20 Agustus oleh Pandu Kartawiguna, Ibnu Parna, Abdul Muluk, dan Ajiz. Mereka pemuda dari Jakarta yang diutus untuk menyiarkan berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia ke daerah Banten,” begitu tertulis di buku ‘Catatan Masa Lalu Banten’ karangan Halwany Michrob.

Baca Juga:Muara Binuangeun Banten Diguncang Gempa Magnitudo 5,9

Kabar kemerdekaan itu kemudian dilanjutkan dengan upaya pemuda di Serang, Banten yang melucuti simbol-simbol kekuasaan Jepang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini