Auriga Nusantara, LSM yang bergerak di sektor konservasi sumber daya alam dan lingkungan mengaku telah melaporkan adanya 15 badak jawa (Rhinoceros sondaicus) di TNUK yang hilang tak terpantau sejak tiga tahun terakhir.
Auriga juga turut melaporkan tiga individu badak jawa yang terdiri dari satu badak jantan dan dua betina ditemukan mati pada 2020 dan 2021.
Ketua Auriga Nusantara, Timer Manurung mengatakan, hilangnya 15 badak jawa di TNUK ini berkaitan dengan meningkatnya aktivitas perburuan badak jawa di kawasan tersebut.
Timer mengungkapkan, dalam kamera pemantau yang terpasang di kawasan tersebut, beberapa kali terpantau terjadi aktivitas perburuan liar di sejumlah titik.
Baca Juga:Taman Nasional Ujung Kulon Tak Baik-baik Saja, Ada Indikasi Perburuan Badak Jawa
"Pada tahun 2022 saja misalnya, ada enam aktivitas perburuan liar menggunakan senjata api yang terekam oleh kamera pemantau milik TNUK. Di lapangan juga masih kerap ditemukan adanya jerat untuk mamalia besar yang terpasang,” kata Timer Manurung dalam konferensi pers secara daring pada Selasa (11/4/2023) lalu.
Sementara, Peneliti Auriga Nusantara, Rizki Is Hardianto membeberkan situasi semakin parah karena tujuh dari 15 badak yang hilang merupakan badak betina.
“Kehilangan tujuh individu betina ini tentunya akan menjadi kehilangan yang sangat besar untuk kestabilan populasi yang ada di Ujung Kulon,” kata Rizki Is Hardianto
Dalam empat tahun terakhir, Rizki menyebut terdapat kesenjangan antara data yang diumumkan oleh KLHK dengan data hasil deteksi kamera pemantauan.
Menurutnya, perbedaan ini sebenarnya sangat wajar, namun yang perlu diwaspadai adalah bahwa kesenjangan antara data dari KLHK dengan data deteksi kamera semakin tahun semakin lebar.
Baca Juga:BPBD Banten Imbau Masyarakat Waspada Fenomena El Nino, Petani Dimnta Percepat Panen
Pada 2021 jumlah badak yang terdeteksi sempat naik jadi 56 individu dari 76 individu yang dilaporkan KLHK, namun pada 2022 jumlah yang terpantau kembali anjlok jadi hanya 34 individu saja dari 77 individu yang diumumkan KLHK.