SuaraBanten.id - Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Banten, Nana Suryana memastikan Provinsi Banten jadi salah satu daerah terdampak fenomena El Nino pada Agustus - September 2023.
Kata Nana, dampak El Nino di Provinsi Banten termasuk ke dalam kategori lemah dibandingkan daerah lain di Indonesia lantaran masih kerap terjadinya hujan.
"Iya (Banten daerah terdampak), hanya kategorinya itu level lemah. Jadi ini alhamdulillah dibantu oleh alam. Dan Banten ini sudah pada posisi El Nino lemah menuju moderat, masih ada hujan walaupun sedikit," kata Nana saat ditemui di salah satu restoran di Kota Serang, Banten, Rabu (2/8/2023).
Meski demikian, pihaknya telah memberikan atensi kepada seluruh kabupaten/kota di Banten untuk mengantisipasi berbagai potensi kekeringan yang disebabkan oleh fenomena El Nino.
Baca Juga:Emak-emak Wajib Tahu! Anak Bawa Sepeda Listrik di Jalan Raya Bakal Disita
Nana mengaku akan menyiapkan mobil tangki guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang terdampak bencana kekeringan dari fenomena El Nino.
"Semua daerah jadi perhatian, dari mulai Kabupaten Tangerang, di Lebak, Pandeglang, Serang, Cilegon itu ada potensi kekeringan yang bisa mengakibatkan kekurangan air bersih, jadi hampir menyeluruh," jelasnya.
"Dan kekurangan air bersih bisa diantisipasi dengan berbagai cara, kita siapkan mobil tangki, kemudian juga dari PDAM bisa dilakukan pengeboran air bawah tanah," imbuh Nana.
Nana juga bakal memfungsikan mata air yang bisa digunakan dan memompanya untuk masyarakat yang terdampak kekeringan
"Lalu kalau ada mata air mata air yang bisa difungsikan itu bisa kita tarik melalui pemopaan atau sejenisnya," ujarnya.
Baca Juga:Calo PPDB di Serang Ditangkap, Janjikan Masuk SMAN 1 Kota Serang Bayar Rp11 Juta
Tak hanya itu, Nana juga turut menghimbau para pemilik lahan pertanian untuk melakukan kompanisasi hingga mempercepat proses panen atau menghentikan penanaman di periode bulan Agustus - September karena khawatir dampak fenomena El Nino.
"Untuk dampak kekeringan lahan pertanian itu tadi salah satunya kompanisasi bisa dilakukan kemudian pola tanam dipercepat, misalnya di bulan Agustus dan September itu sudah panen atau sudah tidak menanam," kata Nana.
Sebelumnya diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sebanyak 63 persen wilayah di Indonesia telah terdampak cuaca ektrem kemarau panjang atau El Nino di bulan Agustus - September 2023.
Bahkan BMKG memprediksi El Nino tahun ini akan lebih kering dari El Nino yang terjadi di tahun 2019 lalu.
Adapun daerah yang berpotensi mengalami kekeringan ektrem di antaranya adalah sebagian besar Pulau Sumatra dan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Kontributor: Yandi Sofyan