SuaraBanten.id - Sejumlah warga di Kota Cilegon khawatir dengan rencana peralihan siaran televisi analog ke digital. Satu hal yang dikhawatirkan terkait dengan biaya pembelian set top box televisi digital yang dinilai mahal.
Karena itu, masyarakat Cilegon mengharapkan bantuan atau subsidi perangkat televisi digital dari pemerintah bisa tepat sasaran. Pasalnya, tidak sedikit masyarakat di Kota Baja tersebut yang masih menggunakan televisi analog.
Sebelumnya, diketahui penghentian siaran televisi analog terestrial di wilayah siaran Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah berlangsung sejak Rabu (5/10/2022). Namun, penghentian siaran televisi analog itu rupanya juga terjadi di Kota Cilegon.
"Kemarin sempet mau nonton bola, malah layarnya jadi biru," kata salah satu warga Cilegon, Ardiansyah (38) kepada Suara.com, Jumat (4/10/2022).
Baca Juga:Tampilan Gambar di TV Makin Buram, Warga Tasikmalaya Harap Bantuan Set Top Box Gratis
Padahal, kata Dia, rencana pemberhentian televisi analog baru dilakukan di wilayah Jabodetabek. Tapi, wilayah Kota Cilegon, Banten turut berdampak.
"Artinya kan kita juga harus beli set top box, sedangkan itu harganya mahal, jelas memberatkan masyarakat," ucapnya.
"Pemerintah ini harus memberikan solusi," sambungnya.
Senada, Rogayah (50) seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, turut serta mengeluhkan hilangnya siaran televisi analog. Tiba tiba, kata Dia, layar televisinya juga menjadi biru.
"Iya, dari kemarin engga tau layarnya jadi, kita engga bisa nonton sinentron," ucapnya.
Baca Juga:Cara Memasang Set Top Box, Agar Bisa Nonton Siaran TV Digital
Lanjut Rogayah, dia juga mengaku tidak mendapatkan bantuan set top box untuk peralihan ke televisi digital. Padahal, televisi yang ada di rumahnya masih berupa televisi tabung.
"Engga tau, engga ada bantuan tuh, mau beli set top box nya juga gapunya uang, mahal," keluhnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kominfo Kota Cilegon, Didin S Maulana mengatakan bahwa ada sekitar 10 ribu lebih masyarakat di Kota Cilegon yang masih menggunakan televisi analog. Karena itu, pihaknya akan turut serta memonitoring pemberian set top box dari pemerintah pusat agar tepat sasaran.
"Jadi, memang kebijakan pemerintah ada peralihan ini, kita beberapa kali zoom meeting dengan kemenkominfo terkait data dan verifikasinya harus ada SK Wali Kota, itu kita sudah siapkan semuanya," ucap Didin saat ditemui di ruang kerjanya.
"Data penerima juga sudah selesai, sudah divalidasi oleh Dinsos, kita kerjasama dengan DKCS karena kependudukan kan harus KTP Cilegon, itu sudah dikirim ke Kemenkominfo lagi, kan dia minta data tuh udah kita verifikasi, validasi, nah itu kurang lebih ada sekitar 10 ribu lebih," sambungnya.
Namun, kata Dia, dari 10 ribu lebih masyarakat Cilegon yang masih menggunakan televisi analog, hanya akan ada 5300 penerima bantuan set top box dari pemerintah.
"Nah, informasi dari Kemenkominfo pusat yang mendapatkan STB jatahnya itu untuk yang pertama cuma 5300 an, nanti yang menentukan itu dari Kemenkominfo langsung," katanya.
Lanjut Didin, karena hal itu merupakan program pusat, maka pihaknya hanya bisa memonitoring disaat pendistribusuan STB kepada masyarakat Cilegon. Dimana, kata Dia, yang berhak menerima bantuan itu adalah masyarakat miskin yang masih menggunakan televisi analog atau tabung.
"Calon penerima sudah diverifikasi, masyarakat miskin yang televusinya tabung," ucapnya.
"Ini kebijakannya nunggu dari pusat, jadi fungsi kominfo daerah hanya monitoring aja pendataan lalu dikirim ke mereka, pas distribusi kita hanya bagian monitoring aja. Kita tidak dilibatkan langsung karena anggaran dari pusat," tutupnya.
Kontributor : Firasat Nikmatullah