SuaraBanten.id - Tragedi Kanjuruhan tak hanya meninggalkan luka mendalam bagi sepak bola Indonesia dan Dunia. Indonesia bahkan dikhawatirkan bakal mendapat sanksi dari FIFA atas kejadian tersebut.
Namun, potensi Indonesia mendapat sanksi FIFA buntut kejadian tersebut sangat kecil lantaran sejumlah alasan berikut ini.
Diketahui, tragedi Kanjuruhan menewaskan ratusan orang dan puluhan orang luka-luka usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Tragedi tragis tersebut membuat masyarakat Indonesia dan dunia turut berduka. Termasuk FIFA, sebagai induk sepak bola dunia kabarnya akan segera mengunjungi Indonesia untuk mengetahui lebih pasti penyebab terjadinya tragedi.
Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan menjadi insiden paling kelam dalam sepak bola Indonesia, kejadian yang menewaskan ratusan orang itu pun jadi insiden tiga besar di dunia.
Insiden Peru di tahun 1964 menjadi yang pertama dengan lebih dari 328 nyawa melayang di Stadion Nasional Lima, kemudian di Ghana yang menelan 126 korban jiwa.
Berdasarkan kedua kejadian teratas, FIFA tidak memberi sanksi termasuk tragedi di Port Said Stadium, Mesir 2012 silam.
Insiden yang menggakibatkan 74 korban jiwa tersebut tidak membuat Mesir mendapatkan sanksi dari FIFA, berbeda ketika insiden terjadi di ajang besar seperti Kualifikasi dan Piala Dunia.
Berdasar ketiga kejadian tersebut, Indonesia mungkin akan terhindar dari sanksi FIFA, namun hal itu belum bisa dipastikan.
Baca Juga:Tersangka Tragedi Kanjuruhan Dalam Waktu Cepat akan Diumumkan Polri, Sudah Ada?
Baik PSSI, Pemerintah Indonesia hingga perwakilan independen saat ini masih melakukan investigasi guna mengetahui penyebab terjadinya insiden.
Hingga diketahui siapa yang paling bertanggung jawab atas tragedi mengerikan di Stadion Kanjuruhan tersebut.