1.252 Rumah di Kota Tangerang Selatan Dikepung Banjir

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca.

Siswanto
Selasa, 04 Oktober 2022 | 23:01 WIB
1.252 Rumah di Kota Tangerang Selatan Dikepung Banjir
ILUSTRASI: Sejumlah tim SAR mengevakuasi warga menggunakan perahu karet saat terjadi banjir di kawasan Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (23/9/2022). [ANTARA FOTO/Fauzan/YU]

SuaraBanten.id - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi yang cukup lama di wilayah Kota Tangerang Selatan, Banten, dan sekitarnya pada Selasa (2/10/2022), menyisakan banjir dengan tinggi muka air 10 sentimeter sampai 80 sentimeter.

Data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana ada sebanyak 1.252 rumah di enam kelurahan yang terkepung banjir.

Wilayah itu meliputi Kelurahan Cipayung, Kelurahan Jombang, Kelurahan Pisangan di Kecamatan Ciputat. Berikutnya Kelurahan Rempoa di Kecamatan Ciputat Timur, Kelurahan Kedaung di Kecamatan Pamulang dan Kelurahan Pondok Kacang Timur di Kecamatan Pondok Aren.

Kendati tidak ada korban jiwa, genangan air di beberapa titik lokasi itu sempat membuat kemacetan lalu lintas yang berdampak pada mobilitas umum lainnya. Saat ini hujan mulai reda dan banjir dilaporkan berangsur surut.

Baca Juga:Perumahan Pondok Karya di Mampang Prapatan Kebanjiran Hingga 1,5 Meter

Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah  Kota Tangerang Selatan telah melakukan monitoring di sejumlah titik genangan air menggunakan perahu karet. Selain monitoring, tim juga melakukan pendataan lebih lanjut dan antisipasi untuk hal-hal yang tidak diinginkan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyebut bahwa hujan lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek hingga Jumat (7/10) mendatang.

Menyikapi hal itu, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Upaya seperti monitoring bantaran sungai dengan susur sungai, normalisasi sungai dan kanal serta pembersihan drainase permukiman agar dilakukan secara berkala untuk memininalisir potensi bencana susulan yang juga dapat disebabkan oleh kondisi tata ruang lingkungan.

Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.

Baca Juga:Update Banjir Jakarta 4 Oktober: Enam Ruas Jalan dan 31 RT Terendam

Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini