SuaraBanten.id - Orang yang belum memiliki pasangan atau sering disebut jomblo memang selalu menjadi bahan yang tak akan habis dibicarakan. Bahkan beberapa orang menafsirkan masa lajang atau jomblo sebagai suatu hal yang begitu menyedihkan atau penuh rasa sepi.
Lalu, bagaimana ajaran Islam memandang orang dengan istilah jomblo ini ? Unggahan Husain Basyaiban dalam akun TikTok pribadinya @basyasman00 tentang pertanyaannya terkait jomblo kepada ulama asal Blitar, yaitu Buya Yahya belakangan viral di media sosial.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, jadi hari ini saya ditemani oleh gurunda tercinta Buya Yahya, lalu ditemani juga oleh sahabat karib tercinta juga Ustaz Derry Sulaiman. Semoga Allah SWT, senantiasa menjaga beliau berdua," katanya dalam video viral tersebut.
Dalam tayangan video yang viral di TikTok itu, Husain Basyaiban yang mengaku sebagai seorang jomblo meminta nasihat kepada Buya Yahya.
Baca Juga:Gemes Banget! Aksi Rayyanza Pegang Kipas Jadi Sorotan
"Jadi saya sebagai seorang jomblo ini saya Buya disuruh minta nasihat tentang kejombloan, jadi untuk kami-kami yang jomblo kek gini sedangkan zaman fitnah yang benar-benar luar biasa ini apa nasihat Buya untuk kami-kami yang begini?," tanya Husain Basyaiban.
Buya Yahya pun memberikan penjelasan bahwa jomblo itu adalah bagaimana seseorang dapat dikatakan siap untuk pernikahan.
"Jomblo ini, ada orang menikmati kejombloan kok. Jadi masalah nikah itu, berartikan jomblo itu bagaimana tentang pernikahan. Jadi nikah itu tidak boleh kita memaksakan orang harus menikah umur segini dan ada sebagian orang memang sudah tenggelam dalam kecintaan kepada Allah. Lalu tidak ridho, tidak pengen menikah itu mungkin," jelas Buya Yahya.
Buya Yahya pun mewanti-wanti agar tidak mengatakan orang tersebut tidak mau dengan sunnah Nabi. Kemudian, yang dimaksud nikah adalah sunnah Nabi adalah suatu hal yang pernah dilakukan oleh Baginda Nabi.
"Jadi kalau ada orang tidak menikah bukan berarti dia melanggar sunnah Nabi, melanggar berdoa. Karena apa? Karena ada orang tidak menikah memang dia telah dicabut oleh Allah keinginan untuk menikah, tenggelam dalam kerinduan kepada Allah SWT," jelasnya.
Tak hanya itu, Buya Yahya juga menyebut bisa jadi ukuran jomblo itu ada pada syahwatnya. Karena bila seseorang masih mampu untuk menahan syahwatnya maka tidak ada masalah.
"Tapi ada sebagian yang oleh Allah syahwat tetap diabadikan pada dia, nah Allah menciptakan syahwat itu karunia sesungguhnya. Syahwat itu adalah karunia dari Allah dan Allah menciptakan syahwat tapi Allah juga telah memberikan satu jalan untuk menyalurkan syahwat yang jernih dan mulia tersanjung, yaitu pernikahan," papar Buya Yahya melanjutkan.
Karenanya, menurut Buya Yahya, sebetulnya bicara pernikahan itu apakah orang jomblo atau tidak jomblo ukurannya dalam syahwatnya.
"Apakah dia tergolong orang bisa menahan syahwat, kalau dia masih tergolong menahan syahwat dan aman maka jomblo adalah gak ada masalah, dia bisa menuntut ilmu," katanya.
"Tapi kalau seseorang sudah tidak kuat dengan syahwatnya, nauzubillah, ini harus jujur kita, misalnya kepleset dalam keharaman atau zina maka sudah harus berpikir tentang pernikahan. Karena tidak ada cara menyalurkan pelampiasan syahwat dengan cara yang halal kecuali pernikahan," imbuhnya.
Ia bahkan juga menghimbau kepada seluruh orang tua untuk lebih memperhatikan sang anak agar terhindar dari zina. Buya Yahya juga mengatakan untuk tidak menyamakan era orang tua dengan era anaknya.
"Maka di sisi lain, kami menghimbau kepada para orang tua semuanya kalau kita sudah menemukan anak kita punya hajat pada pernikahan gak perlu deh ditahan-tahan," ungkapnya.
"Jangan dibedakan oleh zaman mereka hari ini dengan zaman kita di masa dulu. Yang kita masih ingat, orang jaman dulu itu liat televisi aja adanya satu di rumahnya pak lurah, itupun warnanya hitam putih, tontonannya pun ndak seberapa, mengerikan," imbuh Buya Yahya menjelaskan.
"Nah tapi hari ini masyaallah, bab pembangkit syahwat ada dimana-mana. Makanya ini perlu para orang tua ini membangun komunikasi dengan anak untuk mengukur apakah dia sudah punya hajat kesana," tuturnya.
"Akhirnya begini, terbuka wahai sayangku anakku, kau belajar yang rajin, kau harus sukses tapi satu hal urusan pernikahan kalau kamu sudah hajat ngomong ke abah akan aku penuhi. Tapi kalau kau melanggar aku akan marah dan Allah juga akan murka," jelas Buya Yahya.
Siapapun yang takut kepada Allah maka akan mudah menyelesaikan masalah pernikahan. Buya Yahya juga menegaskan untuk tidak mempersulit pernikahan orang namun jangan juga menikahkan orang yang yang belum siap.
Karenanya, Buya Yahya berpandangan jangan persulit pernikahan tapi jangan menikahkan orang yang yang belum siap menikah. Arti dari siap nikah yakni jika secara ekonomi belum siap, tapi secara syahwat sudah siap.
"Maka bagaimana (kondisi tersebut)? Menikah, dengan orang yang sekiranya tidak bakal menuntut urusan ekonomi. Sebab ini adalah suatu kebutuhan, tidak bisa diwakilkan oleh siapapun. Maka kalau orang takut kepada Allah, begitu mudah jalur menyelesaikan problem pernikahan ini, problem syahwat ini," ujar Buya yahya.
"Inget kalau orang punya rasa takut kepada Allah begitu mudahnya menyelesaikan masalah syahwat tapi orang yang tidak takut pada Allah susah urusan syahwat. Mulai dari yang namanya berzinah kesana-kemari, sembunyi sana dan macem-macem," pungkasnya.
Melihat video dakwah tersebut banyak netizen yang memberikan komentar beragam hingga bernada lucu yang menyinggung Husain Basyaiban dalam unggahan tersebut
" (emot wajah penuh love 6x) (emot tertawa 6x) jomblo pasti berlalu minimal dgn kematian (emot jari telunjuk) (emot love) #DSAS," tulis @derry_sulaiman mengomentari video tersebut.
"ustadz dery," ungkap Ba****ar. "gpp cen InsyaAllah jodoh kamu adalah aku aamiin," kata akun @ra****ha. "keknya akhir" ini ucen sering bahas ttg jodoh" ya," imbuh @si****ss.
"barakallahu fiikum akhi2 dan akhwat semuanya, jodoh itu rezeki dan melekat pd manusia, dtngnya diraih dngn keberkahan, agar senantiasa berkah, aamiin," timpal @Ma****an.
Kontributor : Mira puspito