SuaraBanten.id - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat ini sudah menjabat sebagai bupati ke dua periode, namun ternyata masih ada warganya yang belum tersentuh pemerintah.
Salah satunya yakni yang dialami keluarga Udi (41) dan Sanah (36) warga Kampung Parungsari, Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten.
Kondisi keluarga warga dari Bupati Iti Octavia Jayabaya sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, rumah yang mereka tempati kondisinya sudah reyot dan jauh dari kata layak.
Mengutip dari BantenNews.co.id -jaringan Suara.com, rumah yang berukuran 8 x 4 meter tersebut terbuat dari kayu dan bambu, sedangkan dindingnya yang terbuat dari bilik sudah banyak yang bolong, bahkan atapnya berupa genteng juga banyak yang bocor.
Baca Juga:Tampil Memukau, Iti Octavia Jayabaya Catwalk di Rangkasbitung Fashion Week
Sanah mengatakan, dirinya bersama suami dan keempat anaknya tersebut terpaksa harus tinggal di rumah yang reyot tersebut lantaran tidak punya lagi rumah selain yang mereka tempati.
“Yang saya takuti saat hujan besar dan disertai angin kencang, soalnya takut roboh,” kata Sanah saat ditemui dirumahnya, Kamis (25/8/2022).
Ia menjelaskan, kondisi dalam rumah juga tidak ada kamar, hanya ada dapur dan tempat tidur saja untuk keempat anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dirinya berjualan sayur yang di diambilnya dari lingkungan sekitar rumahnya seperti daun singkong, genjer dan lainnya.
“Dari hasil jualan itu hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kalau dibilang cukup ya jelas tidak cukup lah,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika suaminya saat ini hanyalah bekerja sebagai buruh pengemudi traktor untuk membajak sawah milik warga-warga sekitar.
Baca Juga:Longsor Robohkan Pondasi Masjid Al Araff di Bengkulu
“Hasil dari membajak sawah tersebut lumayan bisa menyambung hidup keluarga kami, tapi kan membajak sawah tidak tiap hari, hanya saat mau menanam padi saja, bagaimana untuk membetulkan rumah, untuk kebutuhan sehari-hari saja masih kurang,” ucapnya dengan nada sedih.
Sementara itu Ketua RT Kampung Parungsari, Saepudin mengharapkan ada bantuan dari pemerintah desa atau pemerintah daerah untuk warganya tersebut.
“Saya sebelumnya sudah koordinasikan kepada pihak desa tetapi memang belum ada lagi tanggapan, terkait bedah rumah bagi keluarga bapak Udi,” katanya.