Ciri ketiga, dalam praktek ruqyah syariati tidak ada praktek-praktek untuk menangkap jin kedalam botol. Point keempat dan lima jika menangkap jin kemudian dimasukkan ke dalam tubuh manusia beserta melukis wajah manusia itu hukumnya haram.
"Tidak ada praktek-praktek mediumisasi menangkap jin kepada orang yang gak tau apa-apa dimasukkan jinnya. Kalau dalam Shaman King itu hiyoikatai set Amidamaru masuk, nah itu gak ada dalam ruqyah syariah kalau semacam itu ya gak ada bedanya sama dukun-dukun," ujarnya.
"Gak ada mediumisasi, hukumnya haram dalam kaidah ushuliyah dikatakan 'Hukum thokoh dari sesuatu yang membawa mudharat hukumnya haram' itu memudharatkan orang lain ndak boleh," jelas Ustad Faizar.
"Kelima, dalam praktek ruqyah syariati ndak ada praktek-praktek melukis wajah jin, ndak penting. Kita gak perlu ngurusin wajah jinnya mau cantik, mau laki, mau cewek udah yang penting kita obati, seperti itu ya," jelasnya.
Baca Juga:Demi Viral di Medsos Pemuda Nekat Makan Sesajen di Makam, Bagaimana dalam Hukum Islam?
"Kemudian tidak praktek-praktek mengusap telur keluar paku, keluar jarum itu nggak ada. Mentransfer penyakit ke kambing kalau penyakitnya asam urat di transfer ke kambing kasian tiap hari makan rumput asam urat bisa makin kambuh," pungkasnya
Soal fenomena ruqyah ini memang menjadi massif seiring dengan kerapnya viralnya di media sosial. Penjelasan Ustaz Muhammad Faizar tersebut bisa menjadi landasan kita ingin melakukan ruqyah.
Kontributor : Mira puspito