Jejak Soekarno di Banten, Datang ke Bayah Lebak Bakar Semangat Romusha

Kala itu Rhomusa tengah melaksanakan pekerjaan jjalur kereta api sepanjang 89 kilometer dari Saketi, Pandeglang hingga tambang batu bara di Bayah, Banten.

Hairul Alwan
Senin, 06 Juni 2022 | 16:37 WIB
Jejak Soekarno di Banten, Datang ke Bayah Lebak Bakar Semangat Romusha
Presiden Soekarno [Foto tangkapan layar Instagram @Soekarno_presidenku]

SuaraBanten.id - Presiden Soekarno dalam catatan sejarah pernah dua kali menginjakan kaki di Banten. Pertama kali, Bung Karno datang ke Bayah, Kabupaten Lebak, Banten pada awal 1944 silam.

Kunjungan Ir. Soekarno saat itu untuk pengerahan romusha di Banten Selatan. Kala itu Rhomusa tengah melaksanakan pekerjaan jalur kereta api sepanjang 89 kilometer dari Saketi, Pandeglang hingga tambang batu bara di Bayah, Banten.

Bung Karno menyampaikan pidato dengan berapi-api membakar semangat para romusha untuk membantu Jepang, sebagai Saudara Tua yang tengah menghadapi sekutu.

Kedua kalinya, Bung Karno datang ke Rangkasbitung pada 1957. Dalam kunjungan itu, Bung Karno meninjau irigasi Pamarayan dan orasi di hadapan masyarakat dan pemuda Lebak.

Baca Juga:Maling Motor di Rangkasbitung Lebak Beraksi di Masjid Saat Salat Subuh

Sejarahwan Bonie Triana menuturkan, perjalanan ke Rangkasbitung menggunakan kereta api uap, menempuh jarak 83 kilometer melewati jalur Serpong dan Parungpanjang.

Presiden Soekarno saat berkunjung ke Rangkasbitung. (ANRI)
Presiden Soekarno saat berkunjung ke Rangkasbitung. (ANRI)

Selain Rangkas dan Serang, Bung Karno juga pernah mengunjungi Kabupaten Pandeglang. 6 tahun sebelum kunjungan kedua Bung Karno, media massa Belanda sudah gembar-gembor menulis bahwa Presiden Sukarno akan ke Banten melalui jalur laut dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Pelabuhan Merak.

Jumat, 31 Agustus 1951 De Preangerbode (salah satu media belanda) melaporkan rencana kunjungan Bung Karno ke Banten tersebut.

“Presiden Sukarno akan mengunjungi Banten tanggal 3 sampai 5 September, pidato diadakan di Merak, Serang, Pandeglang, Rangkasbitung, Leuwidamar dan Tangerang,” tulis De Preangerbode.

Rombongan Kepresidenan berangkat Senin pagi dari Istana Merdeka ke Tanjung Priok, kemudian melakukan perjalanan dengan kapal ke Merak. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan mobil melalui Tasikardi dan Banten menuju Serang.

Baca Juga:21 Calon Jamaah Haji Tangerang Gagal Berangkat, Ini Alasannya

“Presiden akan menyampaikan pidato pada rapat massal. Pidato dijadwalkan Selasa pagi di Pandeglang, Rangkasbitung dan Leuwidamar. Setelah Presiden berpidato pada pertemuan kaum muda di Rangkasbitung pagi hari, perjalanan kembali ke Jakarta melalui Balaraja dan Tangerang, tempat terakhir dalam perjalanan ini akan diadakan.”

Rute perjalanan itu tidak pernah terjadi. Sukarno lebih memilih menggunakan kereta api uap melewati jalur Serpong dan Parungpanjang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini