Harga Daging di Cilegon Melonjak Jelang Ramadhan, Tembus Rp150 Ribu Perkilogram

Harga daging naik dari biasanya Rp120-130 kini menjadi Rp150 ribu. Diketahui, harga daging mulai naik sejak beberapa hari terakhir.

Hairul Alwan
Selasa, 29 Maret 2022 | 13:41 WIB
Harga Daging di Cilegon Melonjak Jelang Ramadhan, Tembus Rp150 Ribu Perkilogram
Harga Daging di Pasar Blok F Kota Cilegon melonjak jelang Ramadhan, Selasa (29/3/2022). [Suara.com/Firasat Nikmatullah]

SuaraBanten.id - Menjelang bulan Ramadhan yang tinggal hitungan hari, harga daging di Kota Cilegon khususnya di Pasar Blok F melonjak. Harga daging naik dari biasanya Rp120-130 kini menjadi Rp150 ribu. Diketahui, harga daging mulai naik sejak beberapa hari terakhir.

Abun (45) salah seorang pedagang daging di Pasar Blok F, Kota Cilegon, Banten mengatakan ketidakstabilan harga daging sapi terjadi beberapa hari belakangan bahkan cenderung mengalami kenaikan.

"Mau Ramadhan ini udah Rp150 ribu perkilogram, kalo hari-hari biasanya mah masih Rp130 ribu perkilo, mungkin karena mau puasa ini jadi naik Rp20 ribu," ungkap Abun, Selasa (29/3/2022).

Meski tidak mengetahui persis penyebab kenaikan harga daging, menurutnya permintaan pasar tinggi namun persediaan barang minim.

Baca Juga:MUI Serang Keluarkan 7 Rekomendasi Pelaksanaan Ibadah Ramadhan

"Ya kurang tau mas, dari sananya, kita mah pedagang nerima aja," ucapnya.

Kendati begitu, lanjut Abun, mengaku telah mengurangi pembelanjaan barang dari distributor atau agennya. Guna mensiasati ketidakstabilan harga daging jelang ramadhan.

"Pengurangan paling, biasanya saya belanja 50 kilo paling inimah 30 kilo aja," tuturnya.

Senada, Eman (43) yang juga salah seorang pedagang daging di Pasar Blok F, Kota Cilegon mengaku kenaikan harga daging berpengaruh pada omset penjualan.

"Iya, lumayan jarang yang beli karena naik harga dagingnya, tapi ada aja yang beli, kan biasanya beli 5 kilo, karena naik jadi 2 atau 3 kilo aja," ucapnya.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca BMKG 29 Maret 2022 Serang-Cilegon Banten

Sama halnya dengan, Eman juga berupaya mensiasati hal itu dengan mengurangi pasok pembelian daging dari penyuplainya. Pasalnya, kata Dia, jika belanja dengan kapasitas normal, dikhawatirnya daging akan membusuk karena tidak terjual.

"Paling saya kurangi belanjanya, kalo banyak banyak kan sayang kalo engga laku, cepet busuk juga daging," jelasnya.

Sementara itu, Istiqomah (38) salah seorang pembeli daging mengeluhkan harga daging sapi yang mulai merangkak naik. Dirinya pun terpaksa mengurangi jumlah pembelian.

"Biasanya saya beli 2 kilo, kan buat keluarga besar tuh, tapi sekarang sejak harga naik paling beli sekilo aja," ucapnya.

Dengan begitu, Istiqomah berharap pemerintah dapat mengatasi kenaikkan harga daging sapi, agar saat Ramadan tiba harga tidak semakin merangkak naik.

"Apalagi ini mau puasa, kan makin berat aja kita belanjanya kalo harganya harus naik, berat banget naik Rp 20 ribu tuh a, biasalah emak emak," pungkasnya.

Senada, Iin Inayah (32) seorang pembeli daging mengaku kaget dengan harga yang terus merangkak. Pasalnya, kata Dia, di hari hari sebelumnya masih di harga Rp 130 perkilo.

"Minggu kemarin deh kan masih 130 ribuan tuh, ini mau puasa aja auto naik, 20 ribu lagi, engga ngerti," ucapnya.

"Kalo bisa mah ada peran pemerintah, biar kalo tiap puasa tuh coba gausah naik naikin harga, tahun kemarin juga sama, tapi engga semahal ini deh, tembus Rp 150 ribu perkilo," tutupnya.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak