Wakil Gubernur Banten Bawa Tanah Baduy dan Kraton Surosowan Serta Air Tirtayasa untuk IKN Nusantara

Andika Hazrumy membawa tanah Baduy aatau Tanah Wiwitan Baduy Kabupaten Lebak serta tanah dari Keraton Surosowan, Banten Lama, Kota Serang dikemas di sebuah tembikar.

Hairul Alwan
Selasa, 15 Maret 2022 | 07:04 WIB
Wakil Gubernur Banten Bawa Tanah Baduy dan Kraton Surosowan Serta Air Tirtayasa untuk IKN Nusantara
Penuangan tanah baduy dan tanah Keraton Surosowan serta Air Tirtayasa ke Gerabah Tembaga IKN Nusantara, Senin (14/3/2022). [Dok Pemprov Banten]

SuaraBanten.id - Prosesi pengabungan tanah dan air 34 provinsi ke Kendi Nusantara di Titik Nol bakal Ibu Kota Negara alias IKN Nusantara turut diikuti Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Senin (14/3/2022).

Dalam posesi yang dilaksanakan di Kalimantan Timur tersebut Andika Hazrumy membawa tanah Baduy aatau Tanah Wiwitan Baduy Kabupaten Lebak serta tanah dari Keraton Surosowan, Banten Lama, Kota Serang dikemas di sebuah tembikar atau gerabah tanah liat berwarna gelap.

Sementara, air yang dibawa Andika Hazrumy yakni air dari kawasan Tirtayasa, Kabupaten Serang yang juga dikemas dalam gerabah berwarna gelap.

Berdasarkan video dari kanal Youtube Sekretariat Presiden yang menanyangkan secara langsung prosesi tersebut tampak Presiden Jokowi menerima tembikar berisi tanah terlebih dahulu, untuk kemudian dituangkan Jokowi ke dalam sebuah gerabah besar berwarna tembaga.

Baca Juga:Ribuan Warga Lebak Banten Pilih Jadi Kader PKS, Alasannya?

Setelah itu, Jokowi menuangkan Air Tirtayasa dari dalam kendi yang diserahkan Andika ke dalam gerabah besar berwarna tembaga tersebut.

Dalam prosesi tersebut, Andika mendapat giliran ke-15 menyerahkan tanah dan air dari Provinsi Banten atau setelah giliran Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.

Mengenakan pakaian dinas lapangan berwarna coklat tua, Andika tampak menjelaskan kepada Jokowi mengenai asal muasal tanah dan air yang diserahkannya itu.

"Saya sampaikan ke Pak Presiden tadi bahwa tanah yang kita bawa adalah tanah Wiwitan yang berasal dari Baduy dan tanah Surosowan dari Keraton Surosowan di Banten Lama. Dan airnya dari kawasan Tirtayasa di Kabupaten Serang, merujuk kepada Sultan Ageng Tirtayasa, sultan Banten yg merancang sistem pengairan persawahan tempo dulu," kata andika, Senin (14/3/2022).

Kata Andika, penggunaan tembikar dan kendi tanah liat sendiri sebagai wadahnya merupakan permintaan presiden yang meminta wadah yang digunakan setiap provinsi harus berbeda-beda sesuai dengan kebudayaan daerah masing-masing.

Baca Juga:Waduh, Pasien Covid-19 Yang Meninggal Dunia di Lebak Banten Bertambah Jadi 222 orang

"Gerabah dari tanah liat kan memang salah satunya industri kerajinan di Banten yang berasal dari peradaban masa lalu," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini