SuaraBanten.id - Pernyataan Anggota Komite Eksekutif PSSI Haruna Soemitro yang menyebut komunikasi PSSI dengan Shin Tae-Yong 'deadlock' menjadi sorotan publik. Kabarnya, Shin Tae-Yong tersinggung lantaran dianggap sebagai pelatih gagal
Haruna Soemitro merasa komunikasi PSSI dengan Shin Tae-Yong baik-baik saja lantaran juru Taktik asal Korea Selatan itu saat dikritik dan diberi masukan oleh petinggi PSSI.
Dalam kesempatan itu, Haruna Soemitro bahkan menyebut jika hanya runner up, tidak perlu Shin Tae-yong. Ia juga menyinggung Indonesia yang sudah 6 kali runnrer up.
Diektahui, sejak akhir 2019, Shin Tae-yong menangani Timnas Indonesia dengan durasi kontrak empat tahun dan belum memberikan gelar apapun kepada Timnas Indonesia.
Baca Juga:Pernyataan Haruna Soemitro Soal STY Tuai Polemik, Ketum PSSI: Semua Baik-baik Saja
Pada Piala AFF 2020, Shin Tae-Yong memang "hanya" membawa Timnas Indonesia menjadi juara kedua. Meski demikian, performa skuad "Garuda" mendapat banyak pujian lantaran diperkuat para pemain muda berusia rata-rata 23,8 tahun. Indonesia pun menjadi salah satu skuad termuda di turnamen tersebut.
"Kalau cuman runner up, enggak perlu Shin Tae-yong. Karena kami sudah enam kali runner-up. Karena hampir juara ya kami berharap bisa juara selanjutnya. Karena ada ekspetasi besar dari masyarakat," ujar Haruna di YouTube Jpnn.
Diketahui sebelumnya, dalam wawancara dengan Antara, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi juga menyebut bahwa PSSI puas dengan performa timnas Indonesia di Piala AFF 2020.
"Kami melihat ini positif. Para pemain timnas banyak yang baru berumur di bawah 23 tahun. PSSI memang menyiapkan timnas untuk masa depan dan inilah hasilnya," tutur Yunus ketika itu, demikian seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga:Haruna Soemitro Singgung Prestasi Shin Tae-yong, Komentar 'Percaya Proses' dari Ketum PSSI Disorot